Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Hewlett-Packard Bernyanyi Merdu dan BNI Bersuara Sumbang

28 Oktober 2012   21:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa perusahaan yang saya himbau untuk berbahasa(Indonesia), sesuai UU 24-2009. Dua diantaranya adalah Hewlett-Packard dan BNI.

Undang2 24-2009 adalah amanat dari Sumpah Pemuda.

Hewlett-Packard (disingkat HP): Bernyanyi Merdu

HP perusahaan raksasa , pembuat computer dan printer, berkedudukan di Amerika Serikat. Seperti umumnya perusahaan computer, HP mengiklankan produk mereka di Indonesia, dalam bahasa asing, harga dalam mata uang asing.

Saya menulis di website HP Indonesia, menghimbau mereka agar berbahasa (Indonesia). HP Indonesia tidak bereaksi.

Saya meningkatkan usaha saya dengan mengirim surat elektronik kepada Meg Whitman, CEO dari HP, di kantor pusat mereka. Surel saya menghimbau HP Indonesia untuk berbahasa Indonesia dan menawarkan/mengiklankan produk mereka dalam Rupiah.

Dua hari kemudian saya mendapat telepon dari HP Indonesia. Sesudah melalui beberapa telepon dan surel, Hewlett Packard mengiklankan produk mereka di harian Kompas, dalam bahasa (Indonesia) dan harga dalam Rupiah.

Iklan di harian Kompas tanggal 25 Oktober 2012 terdengar sangat merdu di telinga saya: Ultrabook berkarakter dinamis dan Elegan- Peranti Kantor. Ringan generasi kini,.Kemudahan yang memberi sukacita, Harga murah performa maksimal, dan Suara sensasional dimana saja. Semua produk ditawarkan dalam Rupiah.

Terima kasih Hewlett-Packard, terima kasih telah membuat hati saya ber bunga2.

BNI: Bank kebanggaan bangsa asing?

Pada bulan Februari 2012 saya menulis di situs BNI, mohon perhatian mereka akan ketaatan berbahasa ( Indonesia). BNI tidak menanggapi surat saya, malah semakin gencar ber bahasa asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun