BNI: Bank kebanggaan bangsa asing?
Pada bulan Februari 2012 saya menulis di situs BNI, mohon perhatian mereka akan ketaatan berbahasa Indonesia di dalam menjalankan bisnis di dalam negeri. BNI tidak menanggapi surat saya, malah semakin gencar berbahasa asing.
Iklan BNI, sekarang ini: BNI dining experience, full bloom, full moon, joyous celebration of a week delight, BNI gives you more, remittance experience, dan same day service.
Semboyan BNI adalah: "Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa". Saya sukar merasa bangga kepada sebuah perusahaan nasional, apalagi BUMN jika tidak menjunjung tinggi bahasa Indonesia.
Dukungan teman-teman untuk menghimbau agar pemakaian bahasa Indonesia ditaati.
Bolehkah saya meminta teman-teman untuk berpartisipasi menghimbau pihak-pihak terkait di Bank tersebut agar menghargai UU yang dibuat untuk menjunjung tinggi bahasa Indonesia. Mungkin ada yang mengenal Pimpinan BNI dan bersedia menghimbau mereka agar berbahasa Indonesia. Para pemimpin negeri ini, tokoh politik dan para pengusaha kita kurang berminat menegakkan penggunaan bahasa Indonesia secara konsisten, padahal UUnya sudah dibuat dan perlu diimplementasikan dengan baik dan benar. Mereka mempunyai kepentingan dan nilai yang sangat berbeda. Bahasa Indonesia mungkin tidak tercantum dalam skala prioritas mereka.
Hanya suara kita, semangat kita, dan kegigihan kita yang dapat menggugah hati mereka, sekaligus membangun nasionalisme yang mulai luntur. Jika bukan kita sendiri yang menghargai Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan Indonesia, siapa lagi?