Newmont 1 Juli lalu mengumumkan secara resmi pengajuan gugatan arbitrase internasional terhadap pemerintah Indonesia. Gugatan ini terkait dengan larangan ekspor konsentrat yang berlaku sejak 12 Januari 2014 yang menyebabkan penghentian kegiatan produksi perseroan di tambang Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Sikap pemerintah Republik Indonesia
Petinggi Republik menyikapi Newmont dengan sangat keras.
Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung(CT) menanggapi sikap Newmont ajukan gugatan arbitrase sebagi hinaan bagi Pemerintah Indonesia.
CT untuk menunjukkan kesungguhannya sampai mengeluarkan kata-kata asing: Don't play the game with our country.
Saat ditanya tentang kemungkinan pemerintah bakal mencabut izin Newmont di Indonesia, CT menyatakan, "Kemungkinan itu bisa terjadi."
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan DPRberdiri dibelakang Pemerintah dengan imbauan agar pemerintah tak gentar.
Kita benarkan sikap pemerintah mengingat adalah hak pemerintah Republik Indonesia untuk menentukan apa yang boleh diekspor dan apa yang tidak.
Terasa petinggi bangsa habis-habis menyikapi perusahaan yang menyerang  harga diri mereka.
Sayangnya petinggi bangsa membiarkan perusahaan  yang lebih merugikan bangsa, tetapi tidak langsung menyinggung harga diri mereka.
Hampir setiap kasus korupsi yang menyangkut  pejabat kita melibatkan perusahaan swasta maupun BUMN.
Contoh kegiatan perusahaan nakal/jahat
- Menteri Keuangan( sekarang mantan) Agus Martowardojo mengungkapkan paling tidak ada 4.000 perusahaan patungan yang beroperasional di Indonesia tidak melakukan penyetoran pajak selama 7 tahun terakhir.
- Reklamasi pascatambang. Audit tambang batubara di Kalimantan (2010 dan 2011) menunjukkan 64 perusahaan tidak membuat rencana reklamasi pasca tambang. Adapun 73 perusahaan tak setor dana jaminan reklamasi.
- Hampir 70 persen kerusakan hutan di Indonesia disebutkan LSM lingkungan hidup sebagai akibat aktivitas industri pertambangan.
Serasa tidak ada pemerintah di  Republik tercinta
Tak terbilang banyaknya perusahaan nakal/jahat yang mengakibatkan kerugian/kerusakan pada manusia maupun pada bumi Indonesia. Perusahaan nakal/jahat ada yang berstatus perusahaan dalam negeri, ada yang berstatus asing.
Jika petinggi bangsa merasa dihina oleh Newmont, mengapa Petinggi bangsa tidak menunjukkan bahwa mereka merasa dirugikan, bahwa mereka merasa dihina oleh perusahaan-perusahaan jahat yang berkeliaran diseluruh tanah air.
Kita bertanya-tanya  dimana petinggi bangsa? Apa yang ada dihati dan pikiran petinggi bangsa ini?
Himbauan pada pemerintahan baru dibawah Presiden terpilih Jokowi- Yusuf  Kalla:
Perusahaan asing maupun perusahaan dalam negeri yang merugikan Indonesia harus disikapi sama seperti kita menyikapi Newmont
Bacaan:
Pemerintah Mungkin Tutup Newmont
Ironi Pajak Perusahaan Tambang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H