"Pengganti" pasti babak belur jika diam saja menerima berita pembelian mobil mewah ini tanpa berusaha membujuk "Pejabat" agar mengganti mobil Mercy yang dianggarkan dengan jenis mobil yang lebih ekonomis.
Demikian juga karier "Pejabat" tamat, Â Â kalau tetap membeli mobil mewah, tidak perduli urgensinya penghematan. Andaikan "Pejabat" pindah ke perusahaan lain, nasibnya sama sebab berita pembelian mobil mewah( perusahaan dalam keadaan sulit) akan tersebar kemana-mana.
Harga diri, kekuasaan dan hak memerintah dari para "Pejabat" , berada dibawah kepentingan Perusahaan.
Mungkin ada pendapat didalam suatu Perusahaan, baik Pejabat maupun Pengganti bertanggung jawab pada "Pemilik" yang sama, jadi mudah mengatur dan menindak karyawan mana saja.
Pemerintahan SBY maupun Pemerintahan Pengganti juga bertanggung jawab pada pemilik yang sama yaitu Republik tercinta.
Penulis  yakin sesudah melalui proses pembelajaran ini, "Masa Transisi " dari Pemerintahan Jokowi-JK ke "Pengganti", berjalan lancar dan memberi manfaatnya sebesar-besarnya pada Republik tercinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H