Revitalisasi ini gagal maka khusus untuk daging sapi diperkenalkan Program Percepatan Pencapaian Swasembada Daging Sapi (P2SDS) 2008-2010.
Program gagal lagi. Mantan Pertanian Anton Apriyantono mengatakan P2SDS yang menjadi tanggung jawabnya gagal karena laju pertambahan populasi kalah cepat dibandingkan dengan konsumsi.
Penjelasan yang sangat dangkal
2010-2014: Program Swasembada Daging Sapi(PSDS)
Sesudah dua kali gagal mencapai swasembada daging sapi, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mencanangkan Program Swasembada Daging Sapi(PSDS) tahun 2010-2014.
PSDS 2010-2014 adalah bagian kontrak kerja Menteri Pertanian Suswono kepada Presiden RI SBY.
Banyak pihak berpandangan PSDS 2010-2014 adalah retorika politik.
Ketua Kamar Dagang Sapi Jakarta Raya mengkritik PSDS 2010-2014 sebagai program tanpa aksi nyata. Kementan harus membuat rencana jangka jangka panjang untuk menyediakan stok daging sapi agar aman.
Dalam perjalanannya PSDS 2010-2014 menekankan kuota impor sapi/daging sapi sebagai senjata utama untuk menaikkan produksi sapi. Dibatasinya impor akan menaikkan harga daging sapi. Kenaikan harga ini akan memberikan insentif kepada peternak untuk lebih meningkatkan jumlah sapi mereka.
Dalam kenyataan tingginya harga sapi meningkatkan penjualan sapi oleh peternak juga sapi betina usia produktif bahkan sapi bunting.
Skandal daging sapi yang melibatkan Ketua PKS Lutfi Hasan Ishaaq mengakibatkan pemerintah dan rakyat kehilangan kepercayaan kepada PSDS 2010-2014 .