Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Pemerintah dan Rakyat Bahu Membahu Menindak Anggota DPR yang Melanggar Sumpah

8 Oktober 2014   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:51 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1412756716585073182

[caption id="attachment_327953" align="aligncenter" width="576" caption="Anggauta DPR 2014-2019 angkat sumpah-Foto DPR"][/caption]

Rakyat Indonesia sedih dan marah membaca berita dari 560 keseluruhan anggauta DPR hanya 297 yang hadir.

Berita KPK bahwa 74 anggauta DPR terlibat korupsi, seharusnya langsung disikapi oleh bangsa Indonesia sebagai mala petaka, disikapi dengan genting.

Kegentingan yang harus disikapi seluruh komponen bangsa mulai dari Presiden RI sampai rakyat terkecil.

Pimpinan DPR sekali-kali sayup-sayup menyatakan penyesalan atau rasa bersalah, tetapi semua retorika.

01-Okt-2014 Siang: Acara Sumpah anggauta DPR 2014-2019 berjalan lancar dan khidmat

Acara peresmian dan pengucapan sumpah/janji anggauta DPR, DPD dan MPR 2014-2019 berlangsung lancar dan khidmat.

Ketua MA mengingatkan sumpah atau janji  yang diucapkan mengandung tanggungjawab terhadap Tuhan, bangsa dan negara serta tanggung jawab memelihara dan mempertahankan Pancasila dan UUD45.

Sumpah diawali

Dengan ucapan “Demi Allah” untuk penganut agama Islam.

Dengan ucapan”"Om atah Paramawisesa" untuk penganut agama Hindu.

Dengan ucapan "Demi Sang Hyang Adi Budha" untuk penganut agama Budha.

Diakhiri

Dengan ucapan” Semoga Tuhan menolong saya” untuk penganut Kristen.

Isi Sumpah

“Demi Allah (Tuhan) saya bersumpah/berjanji: bahwa saya, akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

“Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh, demi tegaknya kehidupan demokrasi, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan; bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia".

01-Oktober-2014 Malam : Sidang Perdana DPR Ricuh

Selang beberapa jam sesudah acara Sumpah yang berjalan khidmat, masyarakat melihat kegaduhan yang terjadi di Gedung Parlemen. Dilihat orang sedunia anggauta DPR RI tanpa tata krama.

Seorang politikus PDIP Yulian Gunhar yang emosi naik ke atas podium, berbicara dengan ngotot disusul mencium tangan dan cipika-cipiki dengan Ceu Popong, pimpinan sementara sidang paripurna.

Selama proses pemilihan Ketua DPR, jelas sekali para anggauta DPR hanya menunjukkan kepentingan golongan dan partai semata.

Peran mayarakat mengawasi DPR

Perlu kita simak pernyataan Mantan Ketua PBNU Hasyhim Muzadi yang yang berharap generasi penerus bangsa, tokoh nasional, cendekiawan yang jujur dan bersih agar menjadi motor dari gerakan rakyat mengawasi kerja DPR RI.

Gerakan mengawasi DPR menjadi sangat krusial karena DPR RI selain mengambil hak legislative secara penuh, seperti anggaran, perundang-undangan dan pengawasan, juga dapat merekomendasikan seseorang untuk menjabat di posisi lembaga yudikatif antara lain KPK dan MA.

Juga kita perlu laksanakan anjuran Wakil Ketua KPK untuk masyarakat penggiat anti korupsi, LSM, ICW melaksanakan pengawasan, sehingga tidak ada korupsi di DPR. Kan DPR lembaga yang terhormat.

Rakyat biasa yang tidak termasuk kelompok diatas dapat berbuat banyak dengan mensebarluaskan sikap/perbuatan anggauta DPR yang tidak terpuji.

Rakyat dengan modal telepon genggam dan kamera didalamnya, mudah melaporkan perbuatan anggauta DPR yang melanggar sumpah mereka.

Media masa sangat efektif menyudutkan anggauta DPR yang melanggar sumpah mereka. Sikap rakyat yang mempertontonkan ketidaksenangan mereka mencegah anggauta DPR lainnya untuk berbuat aib.

Partisipasi masyarakat suatu keharusan karena selama ini para anggauta DPR terbukti hanya saling membela karena setia kawan sesama anggauta DPR, setia kawan sesama anggauta satu partai.

Para anggauta DPR membela anggauta yangmelanggar sumpah, hanyakarena mereka berada dalamsatu Fraksi, atau karena mereka bergabung dalam satu Koalisi.

Rakyat yang membiayai pemilihan anggauta DPR

Anggauta DPR berkewajiban membela dan mengkedepankan kepentingan Rakyat Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun