Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pendangkalan Bendung Pamarayan: Risiko Banjir Tinggi dan Ancam Persawahan

10 Desember 2014   11:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:38 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_340450" align="aligncenter" width="480" caption="Bendung Pamarayan- Foto probadi 8/12/2014"][/caption]

Pada 8 Desember 2014 penulis kunjungi Bendung Gerak Pamarayan, Banten( selanjutnya BGP) untuk kedua kalinya. Penulis menyaksikan bertambahnya luas tanah timbul di BGP dibanding dengan kondisi pada kunjungan pertama,November 2013(klik disini).

Foto diatas menunjukkan tanah timbul, diperkirakan menutupi sekitar 50% dari luas BGP.Pada tanah timbul berdiri “bangunan-bangunan darurat/liar”.

Tanah timbul sudah mulai ditanami, berisiko diklaim warga dan memicu konflik

Dalam rancangan kedalaman di tepi 6m, ditengah 8m. Sekarang diperkirakan ditepi 20 cm dan ditengah 40 cm.

Tanah timbul identik denganpendangkalan yang luar biasa dari BGP

Pendangkalan BGP berakibat kapasitas sangat berkurang :

Risiko banjir dan ancaman terhadap persawahan semangkin meningkat

Seberapa penting BGP untuk Kabupaten Serang, Banten?

[caption id="attachment_340451" align="aligncenter" width="480" caption="Bendung Gerak Pamarayan-Tujuan dan Fungsi-Foto pribadi"]

1418137553733530266
1418137553733530266
[/caption]

Persawahan

Bendung Pamarayan mengairi sekitar 69.000 ha sawah dan 12.000 ha sawah tadah hujan.

Daerah Irigasi Pamarayan, Banten berkontribusi sebesar 7 persen terhadap pemenuhan kebutuhan padi di Banten yang mencapai 2,5 juta ton.

Pengendalian banjir

Sebagian besar dari kita mungkin lupa bagaimana penderitaan rakyat Banten yang akibatkan Banjir Ciujung, Banten- Januari 2013, seperti juga Banjir Ciujung- Januari 2012.

Banjir Ciujung diakibatkan dibukanya pintu BGP untuk mencegah bajir diwilayah hulu di Rangkasbitung.

Menurut PU kapasitas BGPP hanya 2000 meter kubik/detik sedangkan banjir Sungai Ciujung diatas 2500 meter kubik/detik.

Banjir Ciujung 2012 dan 2013 menyebabkan Tol Jakarta- Merak tergenang. Ditambah korban banjir mengungsi di jalan tol.

Kerugian akibat dari Banjir Ciujung 2013, paling besar pada bidang infrastruktur yang rusak. Kerusakan terjadi di empat kabupaten/kota. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banten juga melaporkan rumah warga yang rusak berat dan ringan mencapai 36.000 unit, 11.000 ha lahan pertanian yang rusak, 375 ha tambak.

Kerugian dilaporkan mencapai Rp150 miliar.

Diprakirakan puncak musim hujan pada Januari 2015, siapkah Banten?

Pemda Banten maupun PU perlu memperlihatkan rasa kegentingan. Rasa kegentingan bahwa Banjir Ciujung Januari 2012 dan Januari 2013 kemungkinan besar terulang lagi pada Januari 2015.

Pengerukan BGP yang sudah sangat terlambat, sekarang tidak dapat ditunda lagi, karena kapasitas BGP sangat menurun oleh pendangkalan yang luar biasa.

Bangsa Indonesia jangan lagi merasa nyamanberlindung dibelakang slogan:

Bencana Alam, banjir tidak dapat dicegah karena curah hujan melebihi batas kemampuan Bendungan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun