Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Tiga Gebrakan Gubernur Ahok dalam 1 Hari

28 Januari 2015   04:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:15 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur DKI Ahok dalam satu hari yaitu pada 26 Januari 2015 membuat tiga gebrakan terpuji. Gebrakan positif bagi penduduk Jakarta khususnya dan bagi bangsa Indonesia umumnya.

Gebrakan apa saja


  • Pemrov DKI akan bongkar tiang monorel setelah 8 tahun tidak jelas nasibnya
  • SMS Gubernur A Hok kepada Menteri PU dan Perumahan Rakyat: kontraktor PU brengsek
  • Gubernur A Hok: Iklan rokok kita bongkar begitu pajaknya selesai


Bongkar tiang monorel.Tiang menambah kemacetan lalu lintas

Tiang-tiang monorel yang berdiri di Jalan Asia Afrika, terutama yang didepan Lapangan Tembak Senayan sangat mempersempit jalan. Penyempitan yang memperparah kemacetan lalu lintas. Karena tidak adanya lampu peringatan maka tiang merupakan risiko bagi kendaraan yang melewati jalan yang dipenuhi tiang monorel.

Seperti kata Gubernur A Hok, Monorel merupakan sejarah kebodohan Pemrov DKI. Tiang merusak pemandangan, mengganggu lalu lintas dan risiko keamanan, tetapi pemerintah tidak berdaya. Tiang juga menggambarkan kebodohan rakyat Indonesia, penduduk DKI khususnya. Rakyat menerima saja lingkungan mereka dirusak dan uang mereka di hambur-hambur untuk proyek yang tidak jelas statusnya.

Sejak proyek disetujui dan kontraktor ditunjuk , yang kita dengar hanya berita buruk. Diantaranya kontraktor tidak memilik cukup dana. Pemda DKI harus menjadi penjamin dari pinjaman untuk proyek ini.

Sistim yang akan dipakai berubah-ubah, menggambarkan persetujuan/pennjukkan kontraktor dilakukan tanpa kejelasan. Seolah yang penting adalah Lisensi sudah dikeluarkan dan dimiliki seseorang/pengusaha. Maka pemegang lisensi berhak dan bebas melakukan perubahan dan berhak minta kerugian jika ada tindakan Pemrov DKI .

Satu contoh dari sekian banyak ketidak jelasan isi kontrak adalah pernyataan PT Wasita Karya: sejumlah tiang pancang yang sudah dibangun terancam tidak bisa dipakai. Desainnya berbeda. Dulu asumsi kereta medium large sekarang lebih berat. Tiang lama akan diperkuat. Jika masih tidak memadai maka diganti tiang baru yang kekuatannya lebih besar.

Pernyataan jujur dari Gubenur DKI: Biarlah tiang monorel jadi sejarah bahwa terjadi kebodohan Pemprov DKI

Sms Gubernur Ahok kepada Menteri PU dan Perumahan Rakyat: kontraktor PU brengsek

Kontraktor yang ditunjuk PU untuk mengeruk Kali Sunter, dengan alasan mau memasukkan ponton, menjebol tanggul sepanjang 215 meter. Masih ada 35 meter tanggul yang dijebol dan belum ditutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun