Mohon tunggu...
Roberto Armando
Roberto Armando Mohon Tunggu... Novelis - pemerhati politik

penulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Dorong Poros Ketiga Audy-Sutan Riska, PKS Takut Head to Head dengan Epyardi Asda?

28 Juli 2024   17:02 Diperbarui: 28 Juli 2024   17:11 1298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakal calon Gubernur Sumbar, Epyardi Asda, dalam berbagai kesempatan mengatakan bahwa pada Pilgub Sumbar 2024 ia ingin head to head dengan Mahyeldi. Dengan begitu, peluangnya menang melawan Mahyeldi lebih besar karena suara masyarakat tidak terpecah kepada lebih dari pasang calon. Kalau ada lebih dari dua pasang calon, PKS dikhawatirkan menang sebagaimana yang terjadi pada Pilgub Sumbar 2020, yaitu empat pasang calon. Calon gubernur yang diusung PKS menang, padahal semua lembaga survei nasional menyatakan bahwa elektabilitas Mahyeldi berada di bawah elektabilitas Mulyadi dan Nasrul Abit.

Dukungan terhadap Epyardi terus datang dari berbagai kalangan masyarakat dan berbagai daerah sejak ia menyatakan diri untuk ikut Pilgub Sumbar sebagai calon gubernur. Branding dirinya dengan slogan "Otewe Sumbar" dan foto sedang mengendarai sepeda motor dinilai berhasil. Di mana-mana orang tahu slogan "Otewe Sumbar" tersebut. Keberhasilan branding Epyardi tersebut agaknya dianggap sebagai ancaman oleh PKS. PKS sepertinya mulai mempertimbangkan kekuatan Epyardi sebagai satu-satunya tokoh yang berani menantang Mahyeldi pada Pilgub Sumbar 2024.

Merasa terancam berarti pengakuan secara otomatis bahwa Epyardi merupakan lawan yang tangguh bagi Mahyeldi. PKS sepertinya memahami bahwa Epyardi yang melawan Mahyeldi pada Pilgub Sumbar bukanlah Epyardi sendiri, melainkan representasi akumulatif dari berbagai kalangan yang tidak menyukai kepemimpinan kader PKS sebagai Gubernur Sumbar selama 15 tahun terakhir ini, yang dinilai tidak banyak membuat pembangunan untuk Sumbar.

Oleh karena itu, PKS menginginkan Pilgub Sumbar 2024 diikuti oleh tiga pasang calon. Belakangan ini muncul wacana Audy Joinaldy-Sutan Riska untuk menjadi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur. Entah siapa yang membuatnya, wacana tersebut didukung oleh sejumlah pihak, misalnya dosen politik Unand, Asrinaldi, dan kader serta simpatisan PKS. Dalam tulisan ini hanya akan dibahas dukungan dari simpatisan PKS terhadap Audy-Sutan Riska.

Kemunculan wacana Audy-Sutan Riska untuk ikut Pilgub Sumbar itu disambut oleh simpatisan PKS dengan dorongan. Sebagai contoh, staf ahli Muslim Yatim (kader PKS), Edo Andrefson, dalam berita "Menakar Poros Ketiga dalam Pilgub Sumbar 2024" (Harianhaluan.id, 22/7/2024), mengatakan bahwa Audy Joinaldy, sebagai sosok muda dengan rekam jejak kinerja yang sudah dirasakan langsung oleh masyarakat, berpotensi menjadi kekuatan poros ketiga dalam Pilgub Sumbar 2024.

Edo menilai bahwa Audy mungkin saja mendeklarasikan maju sebagai salah satu kandidat calon gubernur melalui poros ketiga. "Audy pernah menyatakan jika tidak dengan Buya, ia tidak akan maju di Pilgub dan akan kembali ke Jakarta. Namun, saat ini ada kabar bahwa Audy akan diduetkan dengan Sutan Riska," katanya.

Menurutnya lagi, pembentukan pasangan Audy-Sutan Riska sangat mungkin terjadi. Alasannya, PPP memiliki lima kursi di Parlemen, dan jika ditambah dengan dukungan dari PDIP, pasangan ini hanya membutuhkan dukungan satu partai lagi untuk maju di Pilgub Sumbar 2024.

Selain itu, akun IG Matarakyatsumbar.id, yang merupakan simpatisan PKS, juga sering memposting berita tentang wacana duet Audy-Sutan Riska. Edo dan Matarakyatsumbar.id itu merupakan contoh kecil saja simpatisan PKS yang mendorong duet tersebut karena banyak lagi yang lainnya yang mendorong duet tersebut.

Dorongan dari pihak PKS terhadap poros ketiga jelas merupakan sinyal bahwa mereka khawatir menghadapi head to head Epyardi vs Mahyeldi. Dorongan terhadap munculnya poros ketiga tersebut tidak akan ada dari PKS jika mereka tidak menganggap bahwa Epyardi punya potensi besar mengalahkan Mahyeldi.

Yang lebih anehnya, wacana pemunculan dan duet Audy-Sutan Riska itu dan dukungan terhadap wacana itu tidak muncul dari orang yang diduetkan. Sutan Riska hingga saat ini tidak pernah menyatakan diri untuk ikut Pilgub Sumbar. Informasi yang saya terima dari orang dekat Sutan Riska, juga dari kader PDI-P Sumbar, Sutan Riska memang belum ada keinginan ikut Pilgub Sumbar, setidaknya hingga tulisan ini dibuat. Jadi, wacana duet Audy-Sutan Riska tersebut hanya menyeret-nyeret nama Sutan Riska tanpa verifikasi terhadap orang yang bersangkutan. Sutan Riska saja tidak mau maju, tapi justru orang lain yang mendorong-dorongnya untuk maju pada Pilgub Sumbar.

Dorongan terhadap munculnya poros ketiga tersebut sepertinya juga sinyal bahwa PKS sadar suara basis massa militan mereka di Sumbar hanya 20-25 persen dari total pemilih. Jadi, 70-75 persen lainnya itulah yang ditakutkan oleh PKS dapat diambil oleh Epyardi. Epyardi jelas punya basis massa di dapil Sumbar 1. Ia sudah tiga periode jadi anggota DPR dari dapil 1, ditambah lagi suara anaknya, Athari Gauthi, anggota DPR dari dapil 1. Epyardi juga jadi bupati di di Kabupaten Solok, salah satu daerah dapil 1.  Maka, ke depannya Epyardi hanya tinggal ekspansi ke dapil 2.

Dukungan terhadap Epyardi diprediksi makin besar jika Epyardi sudah mendeklarasikan wakilnya dan partai pengusungnya karena masyarakat sudah percaya bahwa Epyardi pasti ikut Pilgub Sumbar, bukan sekadar rencana. Kita lihat saja, manuver apa lagi yang akan dibuat oleh simpatisan PKS untuk melawan kekuatan besar Epyardi. Salam akal sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun