Selain akan terjadi penolakan dari luar, di internal PKS juga tidak akan mudah menerima apabila parpol yang mereka pilih pada pileg tiba-tiba berubah haluan. Dulu, dengan beragam dalih dan argumen, PKS berkali-kali menolak proposal yang diajukan Prabowo dalam kampanye. Namun, sekarang demi sesuap kue kekuasaan, mereka tiba-tiba masuk ke dalam pemerintahan dan menerima semua kebijakan. Apa kata konstituen mereka nantinya?
Memang politik itu ilmu tentang kemungkinan. Apa pun bisa terjadi. Lawan hari ini bisa menjadi rekan di esok hari. Akan tetapi, garis ideologi tetap harus dipertahankan. Konsistensi harus diperlihatkan. Jangan bermain akrobat politik. Kemarin umbar pernyataan begini, tetapi besoknya memberikan komentar yang bertentangan lagi. Itu namanya plin-plan. Pemilih bisa bingung: Â parpol ini serius atau tidak memperjuangkan aspirasi mereka, atau jangan-jangan hanya bernafsu mengejar kekuasaan belaka dengan jualan emosional dan sentimen keyakinan rakyatnya.
Kondisi seperti itu seolah-olah membenarkan pernyataan Rocky Gerung, "Tidak ada kemuliaan pada mereka yang munafik. Berapi-api teriak perubahan tetapi kemudian menjual diri ketika ditawari kekuasaan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H