Mohon tunggu...
Robert
Robert Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Seminari

AMDG

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kurangnya Minat Anak Muda dalam Pemilu

24 Februari 2023   08:05 Diperbarui: 24 Februari 2023   08:12 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan berdemokrasi terdapat istilah pemilu. Pemilu adalah proses demokratis untuk menentukan pemimpin negara. Pemilu memungkinkan rakyat untuk memilih pemimpin mereka sendiri. 

Dalam pemilu, orang yang memenuhi syarat memiliki hak yang sama untuk memilih dan dipilih. Pemilu merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan demokrasi. 

Dalam hal ini, pemilu memainkan peran yang cukup krusial. Rakyat memiliki pengaruh yang besar dalam pengambilan keputusan politik. Suara rakyatlah yang menjadi penentu sebuah keputusan dalam politik.

Namun, meskipun pemilu sangat penting, banyak anak muda yang merasa janggal dengan proses pemilu. Menurut hasil observasi yang dilakukan oleh Tim Peneliti UNU NTB dan pemerintah Kota Mataram, jumlah angka golput anak muda pada Pileg 2019 mencapai 17 persen di Kota Mataram dan 28 persen di tingkat Provinsi NTB. 

Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa terdapat potensi adanya peningkatan angka golput pada Pileg 2024 mendatang.  Ada beberapa alasan mengapa anak muda sering merasa skeptis terhadap pemilu, dan salah satunya adalah kurangnya partisipasi dan minat pada proses pemilu itu sendiri. Banyak anak muda yang merasa tidak terlibat dalam proses pemilu dan merasa tidak ada pengaruh mereka dalam pemilu. Hal ini sangat mengkhawatirkan karena anak muda adalah masa depan negara dan mereka harus memiliki peran aktif dalam proses pemilu. Peran aktif anak muda dalam pemilu adalah hal yang sangat penting.

Namun, meskipun penting bagi anak muda untuk memiliki peran aktif dalam pemilu, masih ada beberapa hambatan yang menghalangi mereka untuk berpartisipasi secara efektif. Masalah utama yang membuat anak muda tidak tertarik dengan pemilu adalah karena kurangnya informasi yang benar. Banyak anak muda yang tidak memiliki akses yang cukup untuk mendapatkan informasi tentang partai politik dan calon, sehingga mereka kesulitan untuk membuat pilihan yang bijaksana. Anak muda akan mudah untuk ditipu daya oleh kelompok tertentu dengan kepentingan tertentu.

Banyak kelompok yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan keluguan anak muda untuk mencapai kepentingan kelompok. Kelompok yang tidak bertanggung jawab akan menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginan kelompok. Anak muda banyak menghabiskan waktu di dunia maya. 

Hal ini dilihat menjadi celah yang terlihat enak oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Sadar atau tidak sadar terdapat banyak berita hoaks. 

Berita hoaks yang beredar penuh dengan isu politik. Hal ini adalah hal yang sangat membahayakan. Hal ini dapat merubah pandangan anak muda tentang politik. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya informasi yang benar tentang politik. 

Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memastikan bahwa anak muda memiliki akses yang cukup akan informasi dan edukasi tentang pemilu yang benar dan resmi. Ini bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti melalui kampanye edukasi, media sosial, dan inisiatif-inisiatif komunitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun