Mohon tunggu...
Robby Wijaya
Robby Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Content Writter

berani, percaya diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tingkatkan Efisiensi PKK Desa Sumberbrantas, Dengan Pelatihan Pembuatan Buket Bunga Hortensia

22 Agustus 2023   11:01 Diperbarui: 22 Agustus 2023   11:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Batu dikenal karena pesona alamnya serta kelimpahan sumber daya alam yang dimilikinya. Selain hasil pertanian, kota ini juga menghasilkan beraneka ragam bunga indah, salah satunya adalah bunga Hortensia. Salah satu desa yang menjadi pusat budidaya bunga Hortensia adalah Desa Sumberbrantas, yang terletak di Kota Batu. Desa ini memiliki luas kebun bunga Hortensia yang melimpah, terbentang di lereng Gunung Arjuno-Welirang.

"Kini, setelah meredanya pandemi Covid-19, bunga Hortensia mulai kembali dipanen secara rutin. Sebelumnya, bunga ini menghadapi kendala karena biasanya digunakan dalam acara pesta atau sebagai dekorasi pernikahan. Oleh karena itu, ketika tidak ada peristiwa semacam itu, bunga-bunga ini pun layu begitu saja," ungkap Saniman, Kepala Desa Sumberbrantas.

Mengamati masalah yang timbul, sebuah tim pengabdian masyarakat yang berasal dari Universitas Negeri Malang berinisiatif untuk meningkatkan nilai ekonomis bunga Hortensia melalui pemberdayaan kelompok PKK. Meskipun kelompok PKK Desa Sumberbrantas telah ada, namun mereka belum memiliki keterampilan khusus untuk memanfaatkan potensi lokal guna menambah nilai ekonomi bagi anggotanya maupun masyarakat di sekitar.

"Kedatangan kami bertujuan untuk mengajarkan cara mengubah bunga Hortensia menjadi buket bunga yang dapat dijual sehari-hari atau bekerjasama dengan toko-toko bunga, sehingga tidak hanya tergantung pada musim pernikahan atau acara pesta semata," jelaskan Heny Kusidyanti, ketua tim pengabdian tersebut, yang juga seorang dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selain mengenalkan dan melatih pembuatan buket bunga, Heny menjelaskan bahwa kelompok PKK juga akan diajari bagaimana memasarkan produk mereka. Menurut Heny, terobosan yang dibawanya bersama tim adalah strategi pemasaran melalui influencer.

"Meskipun bukan konsep baru dalam dunia pemasaran, namun ini merupakan hal baru bagi anggota PKK di Desa Sumberbrantas. Konsep influencer marketing ini tidak harus melibatkan selebgram mahal, namun bisa dimulai dari tokoh masyarakat setempat atau perangkat desa," lanjutnya.

Ari Handayani, Kepala Seksi Pelayanan Desa Sumberbrantas, juga menambahkan bahwa pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan oleh masyarakatnya. Ia mengakui bahwa keterlibatan akademisi dalam pembangunan sumber daya masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, memiliki dampak positif.

"Kami sangat mengapresiasi pelatihan ini yang diselenggarakan melalui program pengabdian masyarakat kepada warga. Semoga hasil dari pelatihan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga dan berdampak jangka panjang pada tahun-tahun mendatang," pungkasnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun