Perkembangan Indeks Harga Konsumen dan Profil Kemiskinan
1. Perkembangan Indeks Harga Konsumen Tahun 2023 dan 2024
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga(inflas/deflasi) ditingkat konsumen, khususnya didaerah perkotaan. Berdasarkan dari data Badan Pusat Stastistik (BPS) pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year Jember sebesar 1,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,30.
Perkembangan harga komoditas pada Agustus 2023 menunjukan kenaikan harga dikelompok pengeluaran. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Stastistik (BPS), pada Agustus 2023 terjadi inflasi month to month sebesar 0,03 persen dan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 117,32 pada Juli 2023 menjadi 117,36 pada Agustus 2023, sedangkan dari data Badan Pusat Stastistik (BPS) pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year Jember sebesar 1,83 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 106,30.
Pada bulan Agustus 2023 terjadi inflasi yang disebabkan oleh naiknya harga yang terjadi pada pengeluaran, namun inflasi dapat ditekan dengan penurunan harga pengeluaran, dengan rincian sebagai berikut: kelompok makanan, minumandan tembakau deflasi sebesar 0,13 persen; kelompok pakaian dan alas kaki inflasi sebesar 0,2 persen; kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga deflasi sebesar 0,02 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin tumah tangga inflasi sebesar 0,23 persen; kelompok transportasi inflasi sebesar 0,07 persen; kelompok informasi, informasi dan jasa keuangan deflasi sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran inflasi sebesar 0,26 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya inflasi sebesar 0,21 persen, sedangkan kelompok lainnya masih stabil.
Komoditas yang memberikan sumbangan terbesar terjadinya inflasi month to month bulan Agustus 2023 antara lain yaitu beras, rokok kretek filter, emas perhiasan, gula pasir,rokok kretek, tahu mentah dan kursi. Sementara komoditas yang menyumbang deflasi bulan Agustus 2023 yaitu; daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, minyak goreng, mie instant, pepaya, kacang panjang dan apel.
Sedangkan perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Agustus 2024 secara umum menunjukkan adanya kenaikan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS Kabupaten Jember, pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year sebesar 1,83 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 104,39 pada Agustus 2023 menjadi 106,30 pada Agustus 2024. Tingkat deflasi month to month bulan Agustus 2024 sebesar 0,08 persen dan tingkat inflasi year to date sebesar 0,99 persen. Persentase perubahan IHK Agustus 2023 ke Agustus 2024 inflasi year on year terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran, kecuali kelompok kesehatan.
Kenaikan harga pada seluruh indeks kelompok pengeluaran, kecuali kelompok kesehatan. Kelompok yang mengalami inflasi yaitu; kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 3,23 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,79 persen; kelompok perumahan, air listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,58 persen; kelompok transportasi sebesar 0,61 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen; kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,49 persen; sedangkan kelompok kesehatan deflasi sebesar 0,10 persen.
Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi year on year pada Agustus 2024, antara lain: beras, emas perhiasan, cabai rawit, minyak goreng, gula pasir, bensin, daun bawang, Sigaret Kretek Mesin , Sigaret Kretek Tangan , kentang, jagung manis, semangka, cabai merah, daging sapi, udang basah, Sigaret Putih Mesin , bahan bakar rumah tangga, terong, telepon seluler, bawang putih, upah asisten rumah tangga, sepeda motor, Taman Pendidikan Alquran, ayam hidup, tarif pulsa ponsel, perbaikan ringan kendaraan, tarif kereta api dan obat batuk. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi year on year, antara lain: tomat, telur ayam ras, tongkol diawetkan, bawang merah, daging ayam ras, masker, labu siam, mobil, bayam,pakis, wortel, shampo, ikan tongkol, pir, rampela hati ayam, sabun mandi dan pasta gigi.
Sementara komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi month to month pada Agustus 2024, antara lain: bawang merah, jagung manis, telur ayam ras, cabai merah, daun bawang, kacang panjang, tomat dan daging ayam ras.
2. Profile Kemiskinan
2.1 Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Jember 2011-2024
Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Jember tahun 2011 hingga 2024 menunjukan penurunan persentase penduduk miskin dari 12,44 persen menjadi 9,01 persen. Penurunan signifikan terjadi pada tahun 2017 hingga 2019, dari 11,00 persen menjadi 9, 25 persen, dan peningkatan jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 hingga 2021 yaitu 9,25 ke 10,41 persen, kemungkinan terjadinya kenaikan jumlah kemiskinan penduduk karena adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan kehilangan pekerjaan dan pendapatan.
2.2 Perkembangan Garis Kemisikan di Kabupaten Jember Tahun 2023-2024
Angka Garis Kemiskinan adalah nominal minimum yang diperlukan oleh penduduk untuk memeuhi standar hidup layak secara minimum disuatu wilayah atau bisa diartikan nilai pengeluaran minimum yang dibutuhkan sudah memenuhi kubutuhan dasar manusia, baik untuk kebutuhan makan minum maupun non-makanan minuman agar tidak dikategorikan miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan.
Garis Kemiskinan Kabupaten Jember Maret 2024 yaitu sebesar Rp. 459.043,00 per kapita per bulan. Dibandingkan pada bulan Maret 2023, Garis Kemiskinan bertambah sebesar Rp. 17.872,00 per kapita per bulan menjadi Rp. 441.171,00 per kapita per bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H