Kebenaran dalam zona politik memiliki maknanya sendiri. Itu fakta. Jika Anda terjun sampai dalam ke dunia politik, mungkin Anda akan menemukan sebuah kenyataan bahwa istilah-istilah seperti kesejahteraan, keadilan, pemberantasan kemiskinan, dll, tidak pernah ada dalam dunia nyata. Istilah-istilah itu ada hanya demi meningkatkan elektabilitas aktor politik; istilah-istilah tersebut mirip dengan lips service untuk merayu voters dan pendukung. Tentu saja bagi kaum moralis, itu salah. Tapi bagi sebagian besar politikus, itu benar dan sah-sah saja.
Kebenaran dalam zona politik pada akhirnya hanya merupakan sebuah istilah yang tidak sama artinya dengan kebenaran yang sering dikatakan oleh para guru mengaji kita dulu sewaktu kecil, yakni kebenaran yang hakiki, kebenaran yang genuine. Dalam dunia politik, kebenaranan hanya sebuah nomenklatur lucu demi memberi keuntungan pihak tertentu.
Terlalu banyak sinisme dalam tulisan ini. Mungkin ini sekedar ungkapan kekecewaan. Atau mungkin karena cara pandang saya masih amatiran. Tapi jujur, saya selalu ngeri setiap kali ada seorang politikus mulai bicara soal “kebenaran," karena di belakang ucapannya bisa saja ada korban, bahkan ada kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H