Mohon tunggu...
Bosby D. Arsakha
Bosby D. Arsakha Mohon Tunggu... Freelancer - Saya bukan seorang yang pandai menulis!

Menulis merupakan hal yang tidak asing bagi Saya. Namun, Saya bukanlah seorang penulis, disini saya ingin belajar banyak hal dari menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penyayang Kucing

14 April 2020   23:29 Diperbarui: 14 April 2020   23:33 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 23 Maret 2020

Stasiun Duren Kalibata

Hari ini Saya berencana untuk pergi ke kota sebelah
Bertemu seorang kawan spesial
Perjalanan saya dimulai dari stasiun duren kalibata
Namun ini bukan cerita tentang perjalanan saya menuju kota sebelah

Ini merupakan cerita tentang seorang nenek yang berumur 64 tahun. Nenek yang bernama Lastri.
Nenek Lastri begitulah orang-orang memanggilnya. Saya bertemu dengan beliau ketika sedang menunggu kereta yang akan sata tumpangi datang.

Dari kejauhan Saya melihat ada seorang yang sudah paruhbaya sedang bermain dengan beberapa ekor kucing, yang membuat saya ingin melihatnya lebih dekat lagi.

Ia memegang plastik hitam berukuran sedang yang berisikan makanan untuk kucing. Belum sempat Saya mengeluarkan kata, Nenek Lasti mengatakan ini kepada saya "kasian mereka, udah kelaparan." Sembari mengambil segenggam demi segenggam makanan untuk ia berikan kepada kucing itu.

Saya tak mampu untuk melontarkan kata, saya hanya mampu tersenyum kagum melihat betapa mulianya hati seorang nenek yang memberikan makanan pada kucing jalanan ini.

Nenek Lastri, seorang perempuan berhati mulia yang sangat peduli dengan kucing. Hari ini ia memulai perjalanannya dari stasiun pasar minggu baru dengan membawa makanan untuk kucing. Setelah bercakap singkat dengan beliau saya semakin terkagum melihatnya, dalam perjalanannya ia berhenti di setiap stasiun hanya untuk mencari kucing agar bisa ia berikan makanan.

Meskipun hanya sesaat, saya tidak memiliki alasan untuk tidak mengagumi beliau, bagaimana tidak, setiap perjalanannya ia selalu membawa makanan kucing, agar kucing liar yang ia temui tidak kelaparan.

Ia memiliki 30 ekor kucing dirumahnya, ia tak takut kucingnya akan selalu bertambah yg ia takutkan kalau ia tak bisa memberi makan kucing itu lagi.

Terus semangat membagi semangat-mu nek. :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun