Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan angka Food Loss dan Food Waste tertinggi di Dunia.
Food Loss itu sendiri adalah bahan pangan seperti sayuran,buah-buahan atau makanan yang masih mentah namun bisa dimanfaatkan untuk cadangan pangan Apabila bahan utama dari panganan tersebut telah terpakai.Â
Food Loss sendiri seperti banyak kasus yang terjadi di Indonesia bahwa makanan yang beredar di pasar yang tidak laku dipasaran dan telah lama berada di gudang maka lama kelamaan akan basi,berjamur, ataupun mengandung belatung dan bau busuk
Di Indonesia sendiri terjadinya Food Loss paling banyak disebabkan oleh permainan harga Pasar antara tengkulak,agen, serta distributor bahan panganan yang menyebabkan pasokan menuju penjual menjadi terhambat dan mengakibatkan harga pangan pasar melonjak tajam serta ujung-ujungnya panganan pun menjadi Busuk karena tidak pernah digunakan sama sekali.
Di Indonesia sendiri kasus food loss banyak terjadi salah satunya adalah yang terjadi di Banyuwangi dimana para petani buah naga membuang 10 keranjang yang berisikan buah naga yang masih segar ke sungai.
Pemerintah beberapa kali melakukan sidak operasi pasar untuk mengatasi permasalahan ini dan benar saja banyak temuan di lapangan hal ini tentu saja merugikan para masyarakat miskin terlebih negara berkembang seperti di Indonesia.
Dan saya juga pernah beberapa kali melihat di daerah perkebunan seperti kubis dan selada air adalah sayuran yang paling sering dibuang entah karena rusak saat dalam pengemasan atau saat perjalanan ataupun ketika di gudang bahan pangan.
Sementara itu, Food Waste adalah makanan yang telah ada dan telah tersedia di depan kita, kita hanya perlu membelinya dan memakannya sampai habis namun kita malah menyisakan makanan tersebut dengan alasan "kekenyangan ataupun tidak doyan"
Tentu Food Waste paling sering terjadi di sekitar kita apalagi ketika kita sedang makan dirumah makan, karena mungkin kita gengsi menghabiskan makanan mungkin karena sedang dengan keluarga ataupun teman ataupun saudara sekalipun.
Di Negara Swedia Food Waste dan Food Loss sendiri sudah diolah dengan baik menjadi pembangkit listrik tenaga sampah makanan di tiap-tiap rumah di sediakan sampah khusus untuk makanan dan truck khusus sampah makanan pun melakukan penjemputan di sana.
Setiap rumah makan dan waralaba pun mempunyai akses penjemputan truck sampah makanan yang nantinya dibawa ke Bank sampah dan diolah menjadi Listrik Gratis untuk masyarakat Swedia.
Di Indonesia sendiri dampak negatif dari Food Waste dan Food Loss adalah kesenjangan sosial dan ekonomi yang begitu signifikan. Banyak orang miskin yang kelaparan, sementara banyak orang kaya yang membuang makanan.
Saya mengajak teman-teman untuk menjadi pelopor Zero Hunger, Mari Kita Rubah Pola Hidup Food Loss dan Food Waste menjadi Zero Hunger
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H