Mohon tunggu...
Robbyatul addawiyah
Robbyatul addawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - pencapaian saya selama menjadi siswi : the best mafikib (math,physic,chemistry,biology),the best environment of UI program.

hobi saya : mendengarkan musik inggris atau korea,membuat cerpen atau quotes diwaktu senggang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa

6 November 2024   01:36 Diperbarui: 6 November 2024   01:36 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang telah kita ketahui bersama pancasila merupakan falsafah atau sebagai pedoman bagi kita semua yaitu bangsa Indonesia. Selain era yang semakin maju, kita tidak pernah luput dari tantangan yang ada. Tantangan itu akan selalu ada dalam kehidupan kita,baik individu ataupun sosial, karena kita sebagai manusia tidak pernah luput dari salah dan ujian atau tantangan hidup. Tidak hanya kita, Pancasila yang sebagai pedoman dan falsafah hidup bangsa juga mengalami tantangan. Nah, pada artikel ini saya akan membahas tentang tantangan yang di hadapi oleh Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa.

Seperti yang telah teman-teman ketahui, Pancasila adalah pedoman bagi kita atau sebuah petunjuk bagi kita bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Pancasila yang terdiri dari 5 sila yaitu : yang pertama adalah ketuhanan yang maha esa, yang kedua adalah kemanusiaan yang adil dan beradab,yang ketiga adalah persatuan Indonesia, yang keempat adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dan yang terakhir atau sila yang kelima adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam kelima sila tersebut, sudah diajarkan kepada kita bahwasanya yang pertama ketuhanan yang maha esa. Kita sebagai bangsa Indonesia diajarkan untuk saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain baik yang beragama ataupun yang tidak beragam atau yang biasa kita kenal adalah atheis. Kita beragama sesuai dengan kepercayaan kita masing-masing,tidak ada tuntutan dan paksaan, serta kita tidak boleh pula memaksa seseorang atau kelompok untuk ikut menganut agama yang telah kita anut karena mereka memiliki kepercyaan dan keyakinan mereka sendiri. Lalu, pada sila kedua telah di sebutkan kemanusiaan yang adil dan beradab. Yang dimana kita dituntut untuk saling bersikap adil, dengan tidak membeda-bedakan satu sama lain atau tidak membanding-bandingkan satu sama lain, hendaknya kita bersikap adil dan sama rata agar tidak ada pihak yang merasa tersingkirkan atau tersisihkan. Sila ketiga, persatuan Indonesia, yang dimana kita semua itu Bersatu dan hendaknya saling merangkul satu sama lain. Karena kita bertumpah darah satu yaitu darah Indonesia. pada sila-sila diatas sudah dijabarkan bahwa kita sebagai warga indonesia hendaknya saling merangkul satu sama lain,tidak saling menjatuhkan. Menghormati setiap perbedaan yang ada agar terciptanya negara yang rukun serta damai tidak ada perpecah belahan antara suku satu dengan suku yang lain.

Pancasila Sebagai Dasar Negara 

Seperti yang telah dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam alinea keempat yang berbunyi sebagai berikut :

“……maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa,kemanusiaa yang adil dan beradab,persatuan Indonesia, kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalan permusyawaratan /perwakilan.serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. 

Dalam uraian diatas, yaitu dalam UUD 1945 sudah terpapar sangat jelas bahwasanya Pancasila sebagai dasar negara yang dimana pada hakikatnya adalah sumber dari segala sumber hukum atau sumber tata tertib hukum. Seluruh peraturan perundang-undangan Republik Indonesia harus sejiwa atau sejalan dengan Pancasila. Dengan kata lain, isi dan tujuan peraturan perundang-undangan RI atau Republik Indonesia tidak boleh menyimpang dari jiwa Pancasila.

Serta kita sebagai bangsa Indonesia harus mematuhi segala peraturan yang ada, harus mematuhi peraturan yang telah di tetapkan agar tercipta suatu negara yang tertib dan berperaturan.

Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan ditengah keberagaman yang ada. seperti keberagaman suku,budaya,agama dan lain-lain. Dalam konteks dinamika nasional dan global yang terus berubah atau terus berkembang,Pancasila menghadapi tantangan-tantangan yang semakin kompleks dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara. Tantangan-tantangan tersebut berasal dari berbagai aspek,contohnya seperti : mulai dari ideologi,sosial,ekonomi,hingga teknologi. Di bawah ini merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesi :

  • Pengaruh ideologi asing dan radikalisme                                                                                                                                                                                   

  • Di era globalisasi yang semakin maju ini,pengaruh ideologi asing seperti liberalisme,kapitalisme,hingga radikalisme semakin mudah masuk melalui beberapa saluran seperti mendia sosial. Liberalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan kebebasan individu,hak asasi manusia (HAM), dan persamaan di depan hukum. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang dimana Sebagian besar alat produksi seperti tanah,sumber daya dan modal dimiliki secara pribadi dan dioperasikan hanya untuk keuntungan pribadi. Radikalisme adalah sikap atau Gerakan yang menuntut perubahan besar secara cepat dan mendasar dalam tatanan sosial,ekonomi dan politik. Biasanya radikalisme ini meratakan perubahan drastic dengan cara kekerasan. Dalam kata lain ialah dengan menggunakan cara yang keras. Ideoligi inilah yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

  • Ketimpangan Sosial-Ekonomi                                                                                                                                                                                                     Yaitu suatu perbedaan atau kesenjangan yang signifikan dalam distribusi sumber daya,pendapatan dan kesempatan di antara berbagai kelompok dalam Masyarakat. Hal inilah yang masih sampai saat kini menjadi salah satu tantangan utama bagi Indonesia. walaupun ekonomi sosial terus berkembang dan tumbuh, tetapi kesenjangan antara kelompok Masyarakat miskin dan kaya masih cukup lebar. Ketimpangan ini jika tidak segera diatasi maka dapat memicu ketidakpuasan sosial yang berpotensi mengarah kepada arah konflik.

  • Korupsi Dan Krisis Intregritas. Masalah korupsi di Indonesia masih merajarela di berbagai aspek baik pada Tingkat pemerintahan dan sektor public menjadi tantangan besar dalam mengimplementasikan Pancasila, khususnya pada nilai keadilan dan saling bergotong-royong. Korupsi ini bukan hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga merusak integritas bangsa serta menurunkan kepercayaan Masyarakat Indonesia. Indonesia perlu memastikan bahwa prinsip keadilan dapat diwujudkan dengan Upaya serius agar korupsi dapat diberantas.
  • Krisis Moral Dan Etika. Nilai-nilai moral dan etika sosial yang terkandung dalam Pancasila semakin lama semakin tergerus oleh berbagai pengaruh modernisasi dan globalisasi. Menurunnya empati serta individualisme yang tinggi mengancam solidaritas dan gotong royong. Tantangan ini menjadi tantangan bagi Pancasila karena berpengaruh dalam membangun karakter bangsa yang mengutamakan kebersamaan dan kepedulian sosial.                                                                                                                                          

  • Itulah tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Pancasila. Secara keseluruhan Pancasila mengalami tantangan dalam berbagai aspek dalam mengamalkan nilai dan moral-moral Pancasila.Kita sebagai warga Indonesia hendaknya selalu mempertahankan nilai dan moral ini agar tidak luntur. Serta tantangan ini memerlukan kesadaran dan Upaya dari seluruh rakyat Indonesia dalam mempertahankan nilai-nilai luhur bangsa. Hendaknya kita sebagai warga Indonesia mengamalkan dan menerapkan nilai-nilai yang ada agar negara ini tetap menjadi negara kesatuan tidak terpecah belah. Dengan menghargai dan saling merangkul satu sama lain, menyaring segala sesuatu yang masuk agar tidak menghilangkan rasa cinta kita kepada negara Indonesia. Selain itu, adaptasi Pancasila dalam bentuk-bentuk yang revelan dengan adanya perkembangan zaman menjadi penting agar nilai-nilai luhur ini tetap tertanam didalan sanu bari seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun