Baru-baru ini,  tentang Quarter Life Crisis sering menjadi bahan perdebatan publik, terutama di jejaring sosial. Krisis ini dipicu oleh ketidakseimbangan antara kebutuhan perkembangan orang dewasa dan remaja untuk menjadi mandiri  secara mental, finansial dan profesional dengan kemampuan  individu untuk mengatasinya. Bagi sebagian orang, krisis anak remaja adalah peristiwa yang nyata dan sulit. Orang yang mengalami ini mungkin merasa ada sesuatu yang hampa dalam kehidupan. Mereka juga akan bertanya-tanya apa tujuan hidup mereka dan apakah mereka berada di jalur yang benar.
Munculnya Quarter Life Crisis ini disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekitar yang kemudian membuatnya terus menerus memikirkan hal-hal dalam hidup yang seharusnya menyebabkan munculnya kecemasan dan depresi. Pertanyaan yang dianggap menarik oleh sebagian orang, seperti "Kapan kamu lulus?" Dimana kamu bekerja? Kapan kamu akan menikah? Bagaimana bisa usia ini tidak memiliki karir? sebenarnya, itu adalah mental terberat.
Quarter Life Crisis adalah  saat ketika seseorang berusia 20-an keatas tahun merasa hampa, resah, bingung, dan bingung tentang ketidakpastian kehidupan masa depan mereka. Seringkali, kekhawatiran ini mencakup masalah dalam hubungan, cinta, pekerjaan, dan financial.
Selama usia ini, seseorang mulai menerima banyak permintaan, yang kemudian memaksa pembentukan keadaan mental baru selama masa transisi dari remaja ke dewasa. Selain tuntutan dari luar, dorongan untuk menjelajah ke dalam  juga membuat tubuh orang ini labil.
Munculnya Quarter Life Crisis dan Contohnya
Dari analisa di atas , penyebab quarter life crisis sebenarnya sudah terlihat secara jelas. Rasa takut, cemas, khawatir, hingga tekanan dan tuntutan, adalah beberapa penyebab quarter life crisis secara keseluruhan. Lantas, bagaimana hal-hal tersebut menyebabkan quarter life crisis, dan seperti apa contoh quarter life crisis itu sendiri?
1. MUNCULNYA PANIK BERKELANJUTAN
Rasa panik muncul setiap saat salah satu penyebab seseorang mengalami quarter life crisis. Takut, cemas, dan khawatir adalah perasaan yang wajar dialami oleh seseorang. Namun ketika perasaan tersebut menjadi besar, seseorang akan sulit berpikir positif bahkan cenderung overthinking .
2. MERASA GAIRAH HIDUP TIDAK ADA / TIDAK BAHAGIA
Salah satu ciri-ciri seseorang mengalami quarter life crisis yaitu ketika seseorang merasa sulit bahagia, meskipun sudah banyak hal yang telah mereka capai dan lalui. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kehilangan semangat / tujuan hidup dan khawatir akan masa depan mereka sendiri.Â
3. KESERINGAN BERMAIN SOSIAL MEDIAÂ
Apa tujuan seseorang bermain media sosial? Benarkah hanya sebagai sarana penghilang stress? Faktanya, media sosial lebih sering membuat seseorang merasa kesepian dan tidak percaya diri . Karena yang kita lihat di media sosial melihat  kesuksesan teman sebaya kita yang seharusnya merupakan berita yang menyenangkan, namun itu yang membuatmu rasa cemas muncul tiba - tiba tidak percaya diri . Saat seseorang berada pada quarter life crisis, ia merasa tertinggal jauh dibanding teman sebayanya , baik dalam hal pekerjaan , hubungan pertemanan yang luas, dan percintaan, dampaknya kamu akan mulai menarik diri dari kehidupan  sosial yang nyata. Sehingga bahkan menolak saat diajak reuni berkumpul bersama teman - teman lama.Â
4. KURANGNYA SUPPORT / MOTIVASI
Saat quarter life crisis itu muncul  , semangat untuk melakukan kegiatan apapun akan menurun, seperti pekerjaan atau sekedar melakukan aktivitas sehari - hari di waktu luang saja. Kita merasa seperti lingkungan sekitar berasa menakutkan bahkan asing untuk  membantu keluar dari masalah. Dan pada akhirnya kita pun di tuntut untuk  menyelesaikan semua permasalahan kita sendiri dan berfikir sendiri, padahal support / motivasi dari orang terdekat seperti keluarga, teman dan orang terkasih sangat dibutuhkan untuk menguatkanmu di masa kita galau antara tetap di zona nyaman atau keluar.Â
5. PERGAULAN PERTEMAN KITA BERUBAH DRASTIS
Di usia 20 an keatas , pergaulan pertemanan merupakan hal yang sangat lumrah. Kamu mungkin merasa sedikit terkejut ketika lingkaran pertemanan semakin kecil bahkan tidak merespon seperti dulu, Karena sebagian teman kita di waktu sekolah dulu mereka masih bisa meluangkan setiap hari dengan kita  nah ketika sudah lulus dan sudah punya rencana dan tujuan masing - masing mereka sudah susah sekali untuk di temui bahkan sekedar komunikasi melalui media sosial.
NAH, CARA UNTUK MENGHADAPI FASE QUARTER LIFE CRISIS ITU MUNCUL.Â
Berikut cara menghadapi quarter life crisis dan tips nya :
1. INTROSPEKSI DIRI SENDIRIÂ
Apa yang sebenarnya ingin kita lakukan kedepannya, lalu tanyakan pada diri sendiri tentang kelebihan dan kekurangan kita. Setelah itu jadikanlah  hal tersebut sebagai bahan koreksi dan evaluasi diri kita  sekaligus memotivasi untuk menjalani hidup. Temukan jati dirimu dengan cara mulailah bersosialisasi dengan hal baru / teman baru, sibukan dirimu dengan pengalaman / ilmu baru, dan liburan ke tempat yang kamu sukai agar otak mu selalu memikirkan hal positif, jangan lupa rajin ibadah dan olahraga!Â
2. TULISLAH TUJUAN HIDUPMU DAN REALISASIKAN
Di sela-sela waktu luang, jangan lupa tulislah tujuan hidupmu dan rencana kan 1- 5 tahun kedepan mau seperti apa jangan lupa bersuaha, berdoa dan realisasikan. Banyak manfaat, yang kita peroleh  saat merencanakan rencana hidup dengan terarah. Mulai dari melatih kedisiplinan, lebih mengenal diri sendiri, dan banyak belajar jangan lupa fokuslah dengan rencana tujuan hidup yang ingin kamu capai. Cara ini juga bisa membuat kita tidak mudah minder apa yang didapat pencapaian dari orang lain.
3. PERCAYALAH PADA MASA DEPAN
 Walaupun saat ini kamu merasa belum memiliki hidup yang  cukup baik, percayalah bahwa kamu akan mendapatkan masa depan yang jauh lebih baik, jadikanlah itu salah satu motivasi hidup kamu. Percayalah bahwa apa yang kamu lakukan sekarang akan menentukan masa depan. Hal ini akan membuatmu semangat dalam melakukan berbagai hal , karena kamu akan tahu bahwa  kehidupan yang lebih baik akan segera berada di genggaman kamu.Â
4. JAUHILAH LINGKARAN PERTEMANAN YANG MEMBUATMU SULIT BERKEMBANG / TOXIC
Hal yang  paling penting adalah bisa menjaga kita untuk tidak berlama-lama di zona lingkaran pertemanan yang membuatmu sulit berkembang!Â
Seperti contoh teman - teman yang sebaya dengan kita masih dengan pikiran kanak - kanaknya, suka sekali menceritakan hal - hal yang toxic, dan bermain game yang tidak penting.Â
Maka segera jauhilah karena itu justru akan membuang - buang waktumu dan akan menularimu.Â
Carilah teman yang bisa mengajakmu berkembang, selalu mengingatkan kamu dengan hal kebaikan ilmu, dan sama sama punya rencana untuk masa depan agar jauh hidup lebih baik lagi dan positive vibes selalu.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H