Mohon tunggu...
Robby Syuhada
Robby Syuhada Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

seccret

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ancaman Nyata bagi Kehidupan di Bumi

31 Desember 2023   21:30 Diperbarui: 31 Desember 2023   21:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David Obura, salah satu penulis utama laporan tersebut serta ialah otoritas global di bidang karang, berkata:" Kami berupaya mendokumentasikan seberapa besar kesusahan yang kita hadapi buat memfokuskan benak warga, tetapi pula berkata kalau belum terlambat bila kita melaksanakan upaya besar- besaran. jadi pergantian sikap transformasional. Ini merupakan perihal mendasar untuk kemanusiaan. Kita tidak cuma berdialog tentang spesies bagus di luar situ; ini merupakan sistem pendukung kehidupan kami."

Laporan tersebut menampilkan suatu planet dengan jejak kaki manusia yang sangat besar sehingga cuma menyisakan sedikit ruang buat perihal lain. 3 perempat dari segala lahan sudah diganti jadi lahan pertanian, ditutup dengan beton, ditelan oleh bendungan, ataupun diganti secara signifikan. 2 pertiga area laut pula sudah diganti oleh peternakan ikan, jalan pelayaran, tambang dasar laut, serta proyek yang lain. 3 perempat sungai serta danau digunakan buat budidaya tumbuhan ataupun peternakan. Dampaknya, lebih dari 500. 000 spesies tidak mempunyai habitat yang lumayan buat kelangsungan hidup jangka panjang. Banyak di antara mereka yang hendak lenyap dalam sebagian dekade.

Laporan tersebut melaporkan kalau nilai- nilai serta tujuan butuh diganti di segala pemerintahan sehingga para pembentuk kebijakan di tingkatan lokal, nasional, serta internasional selaras buat menanggulangi pemicu utama kehancuran planet bumi. Perihal ini mencakup pergantian insentif, investasi pada infrastruktur ramah area, memperhitungkan kehancuran alam dalam perdagangan internasional, menanggulangi perkembangan populasi serta tingkatan mengkonsumsi yang tidak menyeluruh, kerja sama yang lebih besar antar zona, undang- undang area hidup yang baru, serta penegakan hukum yang lebih kokoh.

Sokongan yang lebih besar untuk warga adat serta penunggu hutan dan petani kecil yang lain pula berarti. Banyak dari proteksi terakhir terhadap alam terletak di kawasan yang dikelola oleh kelompok- kelompok tersebut, tetapi apalagi di mari juga, tekanan mulai membagikan akibat, sebab binatang liar terus menjadi menurun bersamaan dengan berkurangnya pengetahuan tentang konservasi alam.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun