Bahasa ini memang saling memiliki hubungan yang sama-sama penting terhadap otak. Karena bahasa mencangkup sebuah ide yang dimana membentuk dalam suatu pikiran. Dan otak pun membentuk apa yang telah dipikirkan yang nantinya menghasilkan lontaran sebuah bahasa.
Lalu bagaimana si otak untuk memproses bahasa yang dia hasilkan?
Ada sebuah teori motorik laterisasi yang mengungkapkan bahwa otak kiri memiliki fungsi untuk mengontrol gerakan seperti salahsatu nya berbicara, akan tetapi kemampuan kita dalam menghasilkan berbagai suara yang dilontarkan dari mulut tidak sama dengan hal nya berbahasa. Dalam berbahasa ini kita diperlukan nya sebuah simbol-simbol. ketika pada saat masih bayi si anak akan lebih memahami pertama kalinya bahasa ibu
Pengelolaan dalam bahasa yang pertama itu dia melalui sinyal yang dikirimkan ke primary auditory cortex, yang selanjutnya diteruskan ke area Wernicke yang nantinya akan mengelola saraf dari pemikiran yang memiliki sebuah jawaban selanjutnya dikirimkan ke korteks motorik utama yang mengontrol otot-otot pada area mulut
bagi si otak dalam memiliki penggunaan setiap kata yang tepat kisaran 98% nan, kok bisa, mengapa? Jadi ketika memiliki pemahaman yang berbeda dari pemahaman dalam membaca tetapi memiliki yang hampir mirip dengan pemahaman dalam bahasa isyarat. Meskipun dalam pengenalan kata lisan sudah dipelajari dari bahasa isyarat. Kita dapat memiliki pemahaman dalam memahami ucapan nya itu, kuncinya terletak pada peran otak yang sebagai prosessor pararel, yang berarti dimana otak ini bisa melakukan seluruh hal yang berbeda disaat pada waktu yang bersamaan.
Ada sebagian teori mengasumsi bahwa setiap kata yang telah kita ketahui itu diwakilkan oleh unit pemrosesan dan terpisah yang terdapat hanya satu pekerja. Yang berarti untuk melihat dan menilai setiap kali ucapan yang masuk dengan kata tertentu. Ketika pemrosesan mewakili sebuah kata pada korteks otak yang nantinya akan memungkinkan aktivitas dalam penembakan neuron pada kosteks otak ini.
Selanjutnya
Pada saat kita mendengar sebuah kata yang nantinya akan membuat ribu unit akan menjadi aktif karena hanya pada sebuah kata yang memiliki rasa kenyambungan dan ada juga beberapa unit yang nantinya mencatat setiap informasi yang telah masuk.
Sudahkah kalian memahaminya? Jadi bahasa dengan otak itu sama-sama saling penting karena mereka berdua saling memiliki hubungan mengenai proses nya dalam berfikir di otak dan berbahasa yang melalui kemampuan otak dan kosa kata nya. jika tidak ada otak kita tidak bisa mengendalikan bahasa dan jika tidak ada bahasa kita tidak bisa memperkerjakan atau memperkembangkan si otak, jadi sama-sama penting ya...Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H