Dalam metode belajar anak umur dini ini, guru tidak dan merta mengendalikan ruang kelas, melainkan siswa. Dengan begini, anak bisa berbagi serta bekerja dalam kelompok buat mengeksplorasi bermacam perihal yang terdapat di ruang kelas. Dengan demikian, tiap anak silih menghargai satu sama lain sebab terdapatnya Kerutinan natural di ruang kelas.
3. Pendidikan Berbasis Anak
Metode belajar anak umur dini Montessori didesain supaya tiap anak belajar cocok dengan kebutuhan serta keahlian tiap- tiap secara khusus. Dengan demikian, anak bisa belajar dengan kecepatan tiap- tiap keahlian. Segala perihal di ruang kelas terletak dalam jangkauan serta dimensi siswa sehingga siswa bisa belajar dengan aman. Tidak hanya itu, di ruang kelas di mana siswanya bercampur antar umur secara natural membuat siswa yang lebih tua menolong yang lebih muda.
4. Siswa Belajar Disiplin Sendiri
Walaupun siswa dibebaskan memilah kegiatan serta waktunya, ada ketentuan bawah yang diterapkan guru serta siswa lain. Dengan demikian, secara natural tiap siswa secara tertentu belajar disiplin dari area dan mengasah keahlian semacam konsentrasi, kontrol atas diri, serta motivasi.
5. Atmosfer Kelas Mengarahkan Kerapian
Objek dan kegiatan yang dicoba di kelas mempunyai posisi serta tempat penyimpanan yang sama. Hingga dari itu, tiap anak diwajibkan menaruh kembali tiap objek sehabis menuntaskan kegiatan. Semacam poin lebih dahulu, perihal ini menolong anak menekuni disiplin serta penuhi kebutuhan anak buat memperoleh atmosfer yang apik serta aman. Dengan demikian, anak bisa mencurahkan kreativitasnya serta fokus pada proses pendidikan.
6. Guru Selaku Fasilitator
Guru di kelas berikan pedoman buat memfasilitasi pengalaman belajar siswa daripada memastikan arahnya semacam apa. Pada metode belajar anak umur dini ini, guru merupakan membenarkan siswa menetapkan aturan- aturan bawah serta mendesak siswa buat menuntaskan tugas cocok kecepatan tiap- tiap. Tetapi atmosfer serta area di kelas senantiasa" didikte" oleh siswa, sehingga guru sebisa bisa jadi tidak mengusik.
7. Mendesak Kreativitas
Kebebasan siswa buat memilah kegiatan serta tugasnya, membuat kreativitas jadi berarti buat mereka. Kala menuntaskan tugas, mereka memperoleh pengalaman serta kebahagiaan daripada mengincar hasil akhir semata. Menghargai proses secara natural berujung pada kreativitas. Paparan bermacam budaya pula mendesak mereka buat memperluas metode pandangnya menimpa dunia sekalian mengutarakannya lewat bermacam metode.