Mohon tunggu...
Robbi Khadafi
Robbi Khadafi Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang Ketik, Sang Pengantar

Kecil disuka muda terkenal tua kaya raya mati masuk surga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Posisi Gerindra Bergantung Jokowi

16 Juli 2019   01:43 Diperbarui: 16 Juli 2019   01:50 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Memberi signal lebih terang bagi langkah lanjutan rekonsilisasi, hal itu belum cukup tegas menggambarkan bentuk baru konfigurasi politik," kata Arif Susanto dihubungi terpisah.

Pada tahap berikutnya, lanjut Arif, kemungkinan pembicaraan tentang power sharing akan mendominasi negosiasi-negosiasi politik, baik intra maupun inter koalisi.

"Kemungkinan perubahan konfigurasi koalisi masih cukup terbuka mengingat kebutuhan pemerintah untuk menemukan mitra yang dominan di DPR dan membantu efektivitas kinerja kabinet," jelasnya.

Menurut Arif, pembubaran koalisi Indonesia Adil Makmur pasca penetapan hasil Pilpres sebenarnya tidak dapat dibaca sebagai tiadanya oposisi, meskipun jelas bahwa hal itu melemahkan jalinan koalisi.

Namun, kebutuhan oposisi yang kuat dan kredibel tetap diperlukan dalam rangka kontrol dan perimbangan kekuasaan pemerintahan.

Pada situasi ini, konsistensi PKS untuk tetap berada di luar pemerintahan layak diapresiasi. "Namun, seandainya anggota lain koalisi ingin menyeberang, hal tersebut perlu dilakukan dengan cepat dan tegas demi bekerjanya segera bangunan baru politik dalam lembaga eksekutif maupun legislatif," tuturnya.

foto pribadi
foto pribadi
Arif menambahkan masa depan oposisi memang menjadi pertanyaan setelah anggota-anggota Koalisi Indonesia Adil Makmur tergoda untuk memihak pemerintah. Namun, slot kekuasaan yang terbatas membuat tidak mungkin seluruhnya akan terakomodasi.

Konsekuensinya, bertahan sebagai oposisi menjadi bagian pilihan, yang tidak perlu dipandang buruk. "Sebab, kesempatan untuk bertarung pada 2024 terbuka bagi seluruh partai dan figur-figur politikus yang dapat mulai didorong untuk ditawarkan kepada publik," katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun