Dua tahun lebih sudah Kepolisian belum dapat menangkap atau menemukan pelaku penyiraman air keras ke wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tepatnya pada 11 April 2017, saat Novel baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.
Kasus penyiraman ini tidak bisa lepas dari kasus yang sedang ditangani Novel, yakni kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP).
Kasus ini sudah memvonis dua mantan pejabat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yakni Irman mantan Dirjen Dukcapil Kemendagri dan Sugiharto anak buah Irman di Dukcapil.
Tidak hanya pejabat di pemerintahan saja yang terjerat kasus yang merugikan negara sebesar Rp 2,3 triliun ini. KPK pun sudah menetapkan mantan anggota komisi II DPR dari Fraksi Hanura Miryam S Haryani sebagai tersangka pemberian keterangan palsu kasus e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
Tidak hanya Miryam yang terseret kasus ini, Ketua DPR Setya Novanto pun sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK namun dibatalkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) melalui gugatan pra peradilan.
Ada juga anggota komisi II DPR dari Fraksi Golkar Markus Nari yang juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Beberapa nama anggota DPR juga disebut-sebut dalam persidangan di Tipikor. Diantaranya, Agun Gunandjar Sudarsa, Teguh Juwarno, Ade Komaruddin, Arif Wibowo, Khatibul Umam Wiranu.
Tidak sampai disitu, dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Miryam S Haryani, ia menyebut nama-nama anggota komisi III yang mengintervensi agar tidak menyebut nama-nama anggota DPR yang terlibat kasus ini.
Nama yang disebut Miryam diantaranya Bambang Soesatyo, Masinton Pasaribu, Azis Syamsuddin, Desmond Junaidi Mahesa dan Sarifuddin Sudding. Mereka semua telah membantah mengintervensi Miryam agar mencabut BAP tersebut.
Kini perkembangannya Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian akan memberikan penjelasan mengenai hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus penyiraman Novel Baswedan, pekan depan.