Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ketika Shalat Terawih Ada Soundtrack-nya

13 April 2023   09:25 Diperbarui: 13 April 2023   09:26 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: shutterstock

Sudah dikasih tahu cara hidup sehat, ditambah bonus pahala berlipat lagi. Ya'opo wis, Tuhan iku pancen maha jos gandos.

Tapi dalam soal pahala, aku nggak terlalu muluk-muluk. Wong iku kudu biso rumongso. Level ibadahku masih kelas siaga. Dapat bonus lailatul qadar atau enggak, tetep Alhamdulillah. Lha wong gelem poso sampek riyoyo iku wis apik.

Ojok ngomong sopo-sopo yo, lailatul qadar itu khan maksudnya malam kemuliaan. Malam itu jadi mulia karena saat itu Al Qur'an diturunkan. Lha kalau Al Qur'an sudah turun, terus awakmu ngenteni opo. Wis mudun kok dienteni. Gak mungkin onok Al Qur'an versi revisi.

Tapi gak popo rek, terusno topo (i'tikaf) nang mesjid karo mrebes mili, terharu. Apik kok. Tapi jangan hanya di tanggal ganjil. Malam kemuliaan bisa di tanggal berapa saja.

Jarene Simbah, lailatur qadar itu tergantung engkau. Kapan saja engkau memetik puisi kehidupan, kapan saja engkau memetik keindahan Al Qur'an, masuk ke dalam hatimu dan membuatmu takjub pada kehidupan, maka engkau berada di lailatul qadar. Kapan saja.

Jarene lho, ojok percoyo. Seandainya ini benar pun, para ulama tidak akan membenarkan. Kalau dibenarkan, bakalan nggak ada yang i'tikaf di masjid, lha wong yang ditunggu ternyata sudah turun. Prank itu kadang perlu.

Santai ae, jangan takut berpikir kritis. Keberhasilan seseorang dalam beragama itu parameternya bukan salah benar memahami ayat, tapi kamu jadi orang baik atau tidak. Nggak masalah kamu bercelana cingkrang atau tidak. Yang penting tidak jadi teroris, tidak mudah mengkafirkan orang, tidak memaksa orang menutup warung di bulan puasa....

Wis ngono ae. Dilarang berdebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun