Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Hari Seni Rupa Perlu Ada? (Hari Seni Rupa Banyuwangi)

12 Desember 2022   10:28 Diperbarui: 12 Desember 2022   15:38 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru tahu, ternyata ada Hari Seni Rupa di Banyuwangi. Menurutku ini lebih oke dibandingkan Hari Bapak, Hari Ibu, Hari Anak, Ponakan, Om, Tante dan seterusnya. Urusan kasih sayang pada ibu atau bapak kok dibikin hari peringatan. Kalau itu sih harusnya tiap hari.

Hari Seni Rupa Banyuwangi (HSRB) yang pertama kali diadakan ini ditetapkan tanggal 10 Desember. Kurang tahu kenapa kok tanggal 10. ---nek tanggal 25 bareng karo Natal. Kiro-kiro ngono, aku gak eruh---.

Perayaannya digelar pada hari Sabtu (10/12/2022) di Yayasan Langgar Art, Perumahan Griya Wiyata, Kelurahan Tukang Kayu.

Tentu saja acaranya nggak cuman makan-makan dan tiup lilin. Iku lak raimu. Tapi dengan sejumlah kegiatan yang menarik minat masyarakat akan seni rupa dan atau menambah gairah perupa dalam berkarya. Pada akhirnya diharapkan dapat memajukan seni rupa di Banyuwangi, bahkan Indonesia.

Salah satunya adalah melukis on the spot dikanvas 3X8 meter oleh para seniman Banyuwangi. Diawali dengan torehan kuas Kapolresta Banyuwangi, Kombespol Deddy Foury Millewa. Wasyik iki, jarang ada polisi ngelukis. Berarti gak salah koncoku mbiyen, lulusan IKIP jurusan seni rupa kepingin dadi Polisi.

Yang wasyik acara ini melibatkan siswa SMP dan SMA, mereka diikutkan workshop dan Live Art Painting Competition. Karena tema tahun pertama Hari Seni Rupa Banyuwangi ini, kata Imam Maskun, adalah regenerasi perupa. Mereka yang bakal melanjutkan kiprah seni rupa di Banyuwangi.

Foto : Ramada Kusuma
Foto : Ramada Kusuma

Bakat seni harusnya memang diasah sejak dini. Ada banyak orang telat belajar nggambar, padahal dia punya bakat itu. Jangan dipikir mahasiswa seni rupa itu pasti pandai menggambar. Ada yang nggambar jari jadinya wortel. Bahkan ono sing nggambar gitar dadine duren.

Tapi kadang bakat seni seorang anak itu dijegal oleh orang tuanya sendiri. Ada banyak cerita seorang teman yang punya bakat seni, mereka dilarang masuk jurusan seni oleh ortunya. Dipaksa ke jurusan ekonomi atau yang lain, yang pikirnya bisa membuat anaknya bahagia (secara materi) di kemudian hari. "Lapo kuliah ngelukis, nang Bali wis akeh pelukis.."

Setelah lulus kuliah bisa jadi anaknya kaya secara materi, tapi jiwanya kering. Karena memperkosa bahkan membunuh sesuatu yang harusnya jadi jati dirinya.

Harusnya ortu bersyukur punya anak yang berjiwa seni. Orang seni itu lebih peka terhadap keindahan. Wis pasti romantis. Di dalam kehidupan, keindahan itu suatu keharusan. Karena puncak kebenaran adalah keindahan.

Kalau ada orang bertamu ke rumahmu, kamu sudah seharusnya menyuguhkan minuman. Menyuguhkan minuman itu benar, tapi tetap harus indah. Nggak bisa kalau tamumu minumnya langsung dari teko, nyucup. Yang indah itu pakai gelas. Bahkan bawa gelasnya pun pakai nampan. Benar tapi kalau nggak indah ya nggak bisa disebut benar.

Makanya desain atau karya seni terapan yang bagus itu harus masuk secara estetika dan logika. Seni itu nggak bisa lepas dari kehidupan manusia. Nothing but art.

Kembali ke Hari Seni Rupa Banyuwangi.

Di puncak acara, yayasan Langgar Art dan ArtOs Nusantara gelar acara Malam Refleksi Seni Rupa. Semacam live konser alunan musik tradisional kreatif dari grup Epenk Jaz Patrol mengiringi penyanyi Osing Banyuwangi, Yons DD. Memainkan lagu-lagu Metallica eh, nggak ding.

Yayasan Langgar Art yang dikomandani Imam Maskun memberi penghargaan dua maestro seni rupa Banyuwangi yang karya lukis mendunia. Yakni, adalah (Alm) Mozes Misdi dan (Alm) Bani Amora.

foto : Ramada Kusuma
foto : Ramada Kusuma
Dengan banyaknya seniman Banyuwangi yang hadir malam itu, sepertinya tanda-tanda kebangkitan dunia seni rupa di Bumi Blambangan akan menjelma setelah lama terpenjara pandemi Covid.

Selamat dan sukses buat terselenggaranya Hari Seni Rupa Banyuwangi. Salut buat Langgar Art yang sudah bersusah payah memfasilitasi gelaran mbois ini. Semoga kota-kota lain di Indonesia bisa mencontoh atau setidaknya terinspirasi oleh gelaran HSRB.  Ayo kamu bisa Mboel!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun