Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jujur Sajalah Kalau Toa Bisa Bikin Pusing Kepala

1 Maret 2022   16:07 Diperbarui: 1 Maret 2022   16:54 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agama itu untuk hidup, bukan hidup untuk agama. Agama adalah jalan bagi manusia  untuk memahami hidup dan kehidupan agar tercipta harmoni antar sesama pemeluk agama yang berbeda. Kalau dalam beragama malah menyakiti umat agama yang lain, itu pasti ada yang salah dalam menjalankan ajaran agamanya. Kalau hidup untuk agama, pasti perang terus.

Adzan dengan volume keras kadang memang bisa membantu orang yang budek atau susah bangun pagi. Seperti tetanggaku non muslin yang bisnis jualan kue. Dia butuh bangun pagi-pagi sekali untuk bikin adonan kue. Tapi tidak dengan non muslim yang lain. Ada yang pulang kerja larut malam, butuh istirahat.

Adzan dengan suara keras mungkin masih bisa ditolerir, tapi kalau ngaji atau shalawatan di tengah malam dengan suara nyaring itu jelas menganggu orang tidur. Oke, kamu memang alim, tapi kamu nggak bisa memaksa orang jadi alim. Keimanan seseorang tidak bisa distandarisasi. Allah juga nggak budek. Dibaca dalam hati pun Dia dengar.

Silahkan mengingatkan dan mengajak orang shalat malam, tapi jangan pernah memaksa. Jangan dipikir ibadah malam itu hanya tahajud. Ngeloni bojo iku yo ibadah.

Cuman disuruh ngatur volume adzan ae rame. Itu bukan peraturan melarang adzan. Adzan itu hakikatnya pemberitahuan waktu shalat. Orang yang sudah terbiasa shalat tepat waktu, pasti tahu secara insting kapan shalat.

Langsung shalat tanpa adzan pun nggak masalah. Shalatnya tetap sah. Karena yang wajib itu shalat, bukan adzan. Makane aku nyantai nek ngajak koncoku shalat, "Hooee qul ya ayyuhal kafirun, ayo sholat ..!"

Kadang yang adzan juga nggak pede. Mau adzan nunggu suara adzan dari masjid lain, padahal sudah ada jadwal shalat dan suara adzan di tivi. Yang di masjid lain juga begitu. Akhirnya saling menunggu. Bukone telat.

Dulu Sunan Kudus menganjurkan umatnya untuk tidak makan daging sapi, diganti daging kerbau, karena takut akan menyakiti perasaan umat agama lain yang memuliakan sapi di zaman itu. Sedangkan kita saat ini dianjurkan untuk mengatur volume adzan saja rewel. Jangan jadi umat penyembah Toa.

Wis ngono ae, ojok percoyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun