Kalau tidak berdamai kita akan menghadapi resiko krisis pangan dan stress karena terlalu lama di dalam rumah, nggak bisa piknik, ekonomi tercekik. Tapi berdamai juga sangat beresiko terpapar corona.
Pilihannya nggak ada yang asyik : keluwen, masuk rumah sakit jiwa, atau mati kena corona.
Tapi jangan panik. Kere kok panik. Wis kere, panik. Nggak ada alasan untuk panik kalau ikhtiar dan tawakal sudah maksimal.
Tahun-tahun ke depan kita akan berteman dengan kematian. Tapi ada banyak jalan untuk bertahan. Semua tergantung pada sikap, pilihan dan nasib. Wis sakarepmu.
Persiapkan diri. Kita nggak tahu siapa yang akan dipanggil Tuhan duluan. Aku atau kamu.
Kalau mau, tutupi saja telingamu rapat. Jika dipanggil Tuhan, kamu nggak akan dengar. Atau pelihara saja anjing di dalam rumah, malaikat yang akan mencabut nyawa nggak akan mau masuk rumahmu.😁
Sekian. Semoga menambah kepanikan dan paranoid. 😅
- Robbi Gandamana -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H