Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Era Dikit-dikit Lapor

20 Mei 2020   11:33 Diperbarui: 21 Mei 2020   06:07 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disediakan nusabali.com

Candaan Andre Taulany dan Rina Nose dalam sebuah tayangan program NET TV, Minggu (17/5/2020) ternyata berbuntut panjang (dowone sak piro yo).  Ada apa dengan Latuconsina?

Sepertinya orang sekarang memang gampang tersinggung. Dikit-dikit lapor polisi. Sakjane onok opo se iki? Herman aku. Mungkin efek radiasi dari akibat perang antar alien di dunia antah berantah.

Aku melihat guyonan Andre Taulany dan Rina Nose itu wajar-wajar saja. Memplesetkan nama di dunia komedi itu jamak terjadi. Asal nggak jorok lho ya. Misalnya Gendu Sukentu, Joni Supeli dan lainnya.

Dulu Warkop DKI (ditambah Nanu) lebih parah memplesetkan nama-nama marga Batak. Lawakan itu direkam dalam bentuk pita kaset dan tentu saja diedarkan ke seluruh Indonesia. Di era 80-an, kaset pita yang isinya lawakan masih laku. Judulnya "Batak Vs. Jawa".

Begini dialog  saat Kasino (berperan sebagai orang Jawa) nanya sama Nanu (orang Batak),  arah jalan ke Padang.

"Di depan sana, kau ambil jalan Sitorus saja. Jangan ambil yang ke Hutabarat. Kalau ambil yang ke Hutabarat banyak Naenggolan. Bahaya. Nanti kalau sudah mau sampai di bukit tinggi, ketemu jalan berkelok kelok sembilan, itu hawanya Siregar sekali. Tapi kendaraan harus pelan pelan. Sebab sebelah kirinya banyak Tobing, kanannya banyak Pohan, Hati hati, sebab kalau sudah puncak jalannya Manurung ke bawah, " jawab Nanu.

Kasino cerita kalau celananya robek. "Bawa saja ke Panjaitan di Pasaribu, " kata Nanu. "Kalau robeknya kecil ongkosnya paling Napitupulu. Kalau besar mahal, Pangaribuan"

 "Di Pasaribu bahaya. disana banyak Raja Guk Guk, Sinaga, macam-macam, " Kata Nanu lagi.

Kasino menimpali, "Iya, saat di Pasaribu, saya dikejar Raja Guk Guk. Lalu saya ambil pisau, eee...lha kok pisaunya Sitompul."

"Kenapa nggak cari tempat Parlindungan sih? Di sana khan banyak Tambunan sampah  yang dibakar pakai Batubara, " sambung Nanu.

****

Bagaimana? Lawakan Warkop lebih parah khan?

Untungnya Warkop DKI ngelawak seperti itu tidak di era sekarang. Bisa disomasi habis-habisan. Atau bisa jadi malah nggak masalah, karena orang Batak mentalnya oke. Sudah terbiasa  dibuat obyek banyolan.

Andre dan Rina memang apes. Mereka guyon di saat rakyat sedang sangat sensitif. Guyonan pada orang tidak satu frekuensi itu mengerikan. Maksudnya menggembirakan tapi malah membuat marah.

Kita hidup di era yang harus serba hati-hati sekali. Dalam bertindak dan berucap. Banyak media silaturahmi (medsos) tapi terpenjara kata. Dikit-dikit dianggap melecehkan SARA, dikit-dikit HAM. Semuanya kok dikit-dikit.

Andre dan Rina dilaporkan dengan tuduhan pencemaran nama baik melalui media elektronik. Sekarang ini apapun yang membuat perasaan tidak menyenangkan bisa dilaporkan. Hukum yang  diadopsi dari negara-negara mapan. Lama-lama kita nggoreng terasi bisa dilaporkan polisi. Karena baunya tidak menyenangkan tetangga. Hukum cap opo iku. Hukum Kaum Individualis.

Secara budaya, hidup di Indonesia itu memang wasyik. Mau nggoreng ikan asin, terasi, atau apa pun nggak akan dilaporkan polisi. Coba kalau di negara maju sana, bakalan kena pasal tidak menyenangkan.  Tapi secara negara, ya gitu dwech..off the record. Pokoknya jangan berharap pada negara. Gak ubet gak urip.

Wis ah.

-Robbi Gandamana-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun