Yang reseh banget itu WHO, Amrik dan sekutunya. Minta pemerintah RI agar lebih serius menangani Corona. Begitu tidak percayanya pada bangsa ini. Hai bule bulak, jangan samakan ketahanan bangsa kami dengan kalian. Kaum mangkak memang kadang menyebalkan.
Bule itu gen lemah, wabah flu saja banyak yang mati. Kalau kita kena flu, cukup makan sambel sing pedes, penyakite stres dan minggat. Itu salah satu contoh sugesti.
Kalau kamu muslim, harusnya yakin dengan kekuatan wudhu (the power of wudhu). Air yang didoakan bisa lebih dahsyat dari hand sanitizer merk paling top markotop. Cukup dengan 'Bismillah', semuanya akan baik-baik saja. Sori buat penganut agama lain, tapi begitulah apa yang kami yakini.
Orang modern itu banyak nggak benar-benar yakin dengan kekuatan sugesti atau doa. Segala sesuatunya harus ilmiah. Padahal yang nggak ilmiah itu yang kadang bisa menyelamatkan manusia. Tergantung kamu mengimani atau tidak. Kalau tidak yo matio kono.
Nggak heran kalau Menkes Terawan dulu dianggap naif saat ngasih alasan kenapa Indonesia belum ada kasus Corona. Dia bilang manusia Indonesia itu kebal Corona karena kekuatan doa. Dan itu yang membuat Jokowi "malu", dia pun mengangkat Achmad Yurianto jadi juru bicara Corona.
Dan yang terakhir Jokowi juga dicemooh Media Internasional karena menganjurkan rakyatnya minum jamu. Nggak masalah biarkan saja mereka reseh. Kita punya keyakinan, ketahanan dan cara yang beda dengan mereka. Kita bangsa garuda, mereka bangsa anjing. Anjing menggonggong, garuda tetap berlalu.
Sori, jangan pernah tertawakan bangsa kami men.
Hand sanitizer, masker, jahe merah, empon-empon, suket alang-alang dan segala macam itu cuman benda, alat untuk ikhtiar. Kamu terjangkit Corona atau tidak itu 100% tergantung dengan sang pembuat virus Corona--> Tuhan. Makane ojok panik Ndes. Redakan kepanikanmu dengan sugesti dan doa. Bisa saja itu jadi penangkal yang jitu.Â
Tenang ae talah, sampai saat ini Corona umumnya lebih menyerang kaum menengah ke atas. Corona minder pada kaum kere. Koen iku wis kere, panik ae. Antisipasi oke, panik jangan.
-Robbi Gandamana-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H