Tanto Mendut yang diberi kesempatan ngasih sambutan, langsung terharu mewek. Sama sekali nggak lucu blas. Â Beliau begitu terkesan dengan Nuriadi. Orang yang dianggap aneh, antik, dan nggak waras, ternyata berilmu, cerdas dan sangat waras.
Soal Nuriadi ini Cak Nun berpesan, "Karena kebodohan dan ketidaktahuan kita, Jangan pernah merendahkan siapapun di muka bumi ini. Karena setiap makhluk Allah memiliki kelebihan masing-masing  atas fadilah dariNya. "
Cerita soal Tanto Mendut memang seru. Gayanya nggak lazim, karena dia seorang pencari. Jadi jangan memakai standar budaya yang berlaku pada orang kebanyakan. Beliau sudah pasca dari semua itu. Sama dengan Cak Nun, Sujiwo Tejo, Umbu Landu Paranggi atau yang lebih ekstrim lagi : Weldo, seorang seniman yang bermukim di Bali.
Orang-orang seperti itu harusnya dilindungi negara. Karena hampir punah. Sayangnya di negeri ini yang disuaka cuman satwa, suaka margasatwa.
Wis cukup sak mene ae. Sing paham soal Pak Tanto Mendut lebih detail, tulung diterusno. Lagi males nulis.
-Robbi Gandamana-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H