Lupa itu gawat. Di alam kubur ketika malaikat bertanya "Siapa Tuhanmu?", "Siapa Nabimu?" Yang ditanya cuman ndlahom jaya, "Siapa ya?? Wadoh, lupa Ndes.." Guyon rek.
Lupa itu bikin malu. Ada seorang yang akan datang ke kondangan membawa 2 amplop. Satu amplop untuk nyumbang sang pengantin dan satu amplop lagi buat Ustadz yang mengisi pengajian di masjid setelah pulang dari kondangan. Amplop untuk nyumbang isinya uang tiga puluh ribu, sedang untuk ustadznya dua ratus ribu. Karena lupa, amplopnya tertukar.
Amplop salam tempel buat Ustadz malah dimasukan ke kotak sumbangan pengantin. Yang amplop isi tiga puluh ribu dikasihkan ke Ustadz. Mampus.
Tapi konon orang pelupa itu jenius. Nggak tahu apakah ini beneran, sudah teruji secara empiris atau sekedar mitos. Kayak mitos anak perempuan yang kalau nyapu nggak pernah bersih, besarnya nanti bakalan dapat suami brewok. Makanya aku suka guyon ke temanku yang brewok, "Mesti bojomu nek nyapu gak resik... soale oleh bojo awakmu."
Masih banyak cerita konyol tentang orang pelupa. Kalau diceritakan satu-persatu bakalan menghasilkan sebuah buku yang menarik. Judul bukunya mungkin "Ingat Lupa, Ingat Palu".
Yo wis cukup sak mene ae. Ini ceritaku, mana ceritamu.
-Robbi Gandamana-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H