Mahasiwa IKIP dan Universitas Mentereng Bla Bla Bla itu mudah dibedakan. Dari jarak 500 meter pun kelihatan mana yang anak IKIP. Biasane sing raine rembes. Ayo ngacung!
Ojok salah, dibalik rai rembes itu ada kreatifitas yang dahsyat di dalam dirinya. Tapi nggak semua orang sadar akan kekuatan kreatifitasnya, ada yang diharus digong dulu. Nunggu kepepet.
Di kampus tempat kuliah saya (IKIP Malang) mempunyai banyak UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Ada UKM musik, olahraga, teater sampai Menwa. Dari Sanggar Seni Rupa sampai Sanggar Pramuka. Sanggar Penjual Bakso kayaknya belum ada.Â
Dengan ikut UKM, mahasiswa nggak cuman mengasah bakat, menyalurkan hobby atau passion. Tapi juga agar dapat kost gratisan. Keree. Nggak masalah, sing penting gak ngisruh.Â
Dan dari UKM-UKM itulah lahir manusia-manusia kreatif di bidangnya. Aku sungkan menyebut namanya di sini. Takut dia semakin terkenal.Â
Hebatnya dia terlihat oke-oke saja dengan itu. Sama sekali nggak minder. Jujur aku terharu. Anak cewek kuliah pakai seragam SMA. Hanya ada di IKIP. Nggak tahu juga kalau dia meneladani Nabi Muhammad yang bajunya hanya tiga : satu dipakai, satu di lemari dan satu dicuci. Sunnah Rasul sejati. Nabi memilih miskin, sedangkan kita miskin karena terpaksa.
Disamping pergaulannya asyik, kuliah di IKIP itu murah meriah. Walau sudah murah pun, buanyak mahasiswa yang babak belur dengan biaya kuliah. Seperti curhatan salah seorang temanku yang asli Blitar pinggiran, "Piye iki cuah cuah. Kok mboyar mbuayar terus to. Ngerti ra nek wong tuwoku iku mung buakul krupoek. Mumet Nda!"
Juga lulusan IKIP jadul itu tangguh. Zaman dulu belum secanggih sekarang. Apa-apa masih manual. Mengerjakan tugas ndesain pakai cat poster di atas kertas. Salah, bikin baru lagi. Nggak kayak mahasiswa sekarang yang serba digital. Ndesain logo di kompi. Kalau salah bisa diedit. Serba instan membuat mental jadi ngalem.
Jadi kenapa harus minder jadi alumni IKIP. Bukan soal kamu lulusan IKIP atau tidak. Karena yang penting itu bukan lulusan mana, tapi karyamu apa, kelakuanmu di masyarakat bagaimana? Hidupmu menginspirasi orang nggak? Menggembirakan orang nggak?