Golput itu memilih 'jalan sunyi', tidak mau jadi bagian dari 'kelucuan' negara ini. Tidak ikut terbawa arus 2 kubu yang sedang 'bertikai' sekarang. Tapi anda jangan Golput. Saya tidak sedang kampanye Golput dan tidak menganjurkan Golput. Jadilah warga negara yang baik. Saya bukan warga negara yang baik, tapi (berusaha jadi) penduduk yang baik dari bangsa ini. Â
Dipikirnya rakyat ikut Pemilu itu pasti paham politik dan pilihannya. Mereka datang ke kotak suara dengan berbagai kepentingan dan tujuan kok. Ada yang sungkan sama pak RT, Pemilu 5 tahun sekali kok nggak keluar rumah. Ada yang sungkan karena sudah dikasih uang seratus ribu kok nggak nyoblos.
Kebanyakan memang nggak paham politik dan nggak begitu tahu (kenal) yang dipilih. Pokoknya yang dipilih itu yang sering muncul di TV dan paling terkenal. Mau negara ini jadi Republik, Monarki..gak ngurus! Hidup mereka juga tanpa pemahaman kok, pokoke urip!
Kembali ke soal mbokde tadi..
Hidup di jaman 'katanya' ini harus cerdas memilah dan memilih kabar berita yg valid. Dipikirnya kalau banyak baca informasi di internet sudah menguasai informasi . Padahal yang terjadi adalah dia dikuasai informasi. Menjadikan diri budak informasi. Informasi cuman dibaca tok tanpa diolah.
Agama mana pun tidak melarang perbedaan tapi sangat melarang adanya perpecahan. Karena perbedaan itu rahmat sedang perpecahan itu petaka. Jadi bijaklah untuk bicara atau nge-share berita politik yang nggak jelas, provokatif.
Wis ah..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H