Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama FEATURED

Negeri Pengidap "Palu Arit Phobia" Akut

18 Mei 2016   12:11 Diperbarui: 28 Februari 2019   11:36 7001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ingat dulu saat masih SD (80an) diwajibkan nonton pilem "Pengkhianatan G30S PKI" di gedung bioskop yang tak ada AC-nya, puanasss (itu gedung bioskop apa Spa). Nonton bersama bu guru, pak guru, pakde, bude, kakak, om...lho tantenya mana?..angon wedus om.

Orba begitu spartan melakukan propaganda, doktrin akan bahaya laten komunisme (PKI). Sehingga begitu kuat tertanam di otak paling pojok rakyat Indonesia. Lihat gambar 'palu arit' langsung 'adem panas', gulung-gulung..epilepsi.

Bagi saya komunis itu nggak masalah, selama jadi ideologi pribadi. Karena sebenarnya komunisme datang untuk menolak kapitalisme. Perduli pada nasib kaum proletar yang dieksploitir kaum kapitalis untuk keuntungan pribadi. Tak heran jika pemimpin besar PKI dulu sebenarnya muslim yang taat : Musso, DN Aidit dan lainnya (ojok ngomong sopo-sopo yo).

Jika ente punya band, nggak masalah memberlakukan sistem komunis : Tak ada kepemilikan pribadi, semua milik bersama (jika berhubungan erat dengan band) dan hasil keberuntungan band dibagi rata. Tapi jangan pernah bercita-cita bikin negara komunis, walau hanya dalam mimpi, tak kaplok ndasmu! huwehehe guyon mas..

Banyak orang salah kaprah  membedakan komunis dan PKI. Komunisme adalah paham yang menolak kepemilikan barang pribadi, semua barang produksi menjadi milik bersama. Sedangkan PKI adalah partai politik yang berideologi komunis. Partai yang dilarang keras di Indonesia. Catet!

Jangankan komunis, agama pun kalau dijadikan partai akan jadi 'busuk'. Banyak orang alim begitu berpolitik terseret jadi munafik. Walaupun tidak semua politikus seperti itu. Cuman ingat. satu orang munafik lebih berbahaya dari seratus orang kafir.

Semua gerakan yang menggulingkan pemerintah tentu saja akan membunuh jika dihalang-halangi. Apa pun paham yang dianut oleh gerakan itu. Mau PKI, DI TII atau yang lain, pasti akan membantai habis siapapun yang dianggap musuh (menghalangi). Kill 'em all! No Remorse! Seek and Destroy!

PKI memakai lambang 'palu arit', sedang DI/TII memakai 'bulan bintang'. Kalau gambar 'Palu arit' dilarang, seharusnya 'bulan bintang' juga dong.  Jadi kenapa meributkan sebuah gambar, toh mereka (yang pakai kaos 'palu arit') tidak melakukan tindakan teror.  Mending disangka komunis (padahal tidak) daripada agamis tapi sebenarnya teroris.

Bukan gambar atau lambang yang harus ditakuti. 'Palu arit' bukan hanya milik PKI, 'bulan bintang' juga bukan cuma milik DI/TII. Jadi yang perlu ditakuti adalah gerakan nyata radikalisme yg berkedok agama, ekstrimis, teroris, organisasi massa, partai politik yang melakukan tindakan dekstrutif dan mengintimidasi orang lain agar sepaham dengannya.

Saiki tenangno pikirmu, Pancasila sudah terbukti sakti. Nggak perlu takut dengan aliran-aliran brengsek yang akan menghancurkan Pancasila. Mereka cuma anak PAUD yang sedang berebut permen.

Repot kalau cara berpikirnya sempit : Gambar 'Palu arit' pasti PKI, lambang 'swastika' adalah Nazi,  'bulan bintang' itu pasti DI/TII (mungkin itu alasan kenapa Partai Bulan Bintang berganti nama, takut dikira Neo DI/TII) . Lama-lama anak sekolah dilarang menggambar pelangi, karena akan dianggap pro LGBT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun