[caption caption="ilustrasi oleh Robbi Gandamana"][/caption]
-Minggu keempat (terinspirasi film)-
------------------------------------
tabik tuan..
di ujung kematianku ini
kuingin bersua sekali lagi
agar terobati kerinduanku
pada sosok dirimu
dan semua kenangan itu
yang kita lalui bertahun lalu
sejak kita bertemu kala pertama
di peron stasiun kota
ingatkah tuan..
di suatu waktu aku terbuang
sendiri, ringkih dan jauh
kau datang renggut ketakutanku
redakan kebingunganku
kau hembuskan nafas cinta
berbalut kasih kisah nyata
di hidup dan kehidupanku
layaknya darah dagingmu
terimakasih tuan..
kau bentangkan layar tinggi
jadikanku gagah arungi hari
yang membuka kesadaranku
hanya menghamba padamu
dan aku rela menyertai
kemana pun kau pergi
walau harus berkalang tanah
bagiku itu tak masalah
karena itu tuan..
sejak kepergianmu tempo hari
aku masih setia menanti
di taman depan stasiun kota
tempat biasa kita bercengkrama
tempat melepas beban kehidupan
tenpat mengisi hari hari panjang
tempat aku menyambutmu pulang
..tapi itu semua telah hilang
tahukah tuan.
aku masih sering telusuri
jalan yang sering kita lalui
mengharap berulang kenangan
karena instingku selalu bilang :
"tuan pasti akan datang"
dan semangatku kembali menyala
selama aku masih bernyawa
aku pasti menunggu dengan setia
aku tahu tuan..
hina adalah namaku
yang sering diserapahkan : "asu!"
"tak berakal dan tak bernurani!"
tapi mereka harus akui
aku sangat paham balas budi
yang menunggumu sampai mati
walau aku mahkluk tak penting
karena aku cuma seekor anjing
-Solo, 24032016-
------------------------------------
Terinspirasi film :
[caption caption="poster film hachiko"]
Film yang diadopsi dari kisah nyata (di Jepang) ini, mengisahkan kesetiaan seekor anjing  menunggu tuannya di depan stasiun tempat si anjing mengantar tuannya pergi kerja naik KA. Padahal si tuan yang ditunggu sudah meninggal akibat suatu penyakit saat sedang bekerja di kantor.
Selama sepuluh tahun Hachiko (nama anjingnya) setia menanti tuannya pulang di taman depan stasiun. Selama proses penantian (sampai meninggalnya) Hachiko rela kepanasan, kedinginan dan kelaparan. Hidupnya ditanggung oleh masyarakat sekitar yang nggak tega hati melihat penderitaan, ketabahan dan kesetiaan Hachiko yang luar biasa.
Film ini memang asu tenan, sungguh menguras air mata. Kalau ente termasuk orang yg perasa, setelah nonton film ini bakalan sedih, trenyuh, terharu dan kesedihan itu akan mengendap berhari-hari lamanya di kepala.
------------------------------------
Karya ini diikutsertakan dalam rangka memeriahkan ulang tahun perdana Rumpies The Club
 [caption caption="logo Rumpies The Club"]
Â
***
info pengumuman pemenang :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H