[caption caption="Wiii... Ada Pendekar Cireng di Bukalapak"][/caption]Menarik nonton video milik Bukalapak, ada pahlawan pelapak di sana.
Tayangan video yang berkedok iklan ini memamg 'anomali'. Cerita komedi tapi adegannya serius banget. Bisa dilihat dari mimik wajah pemainnya yang wagu itu. Dibalut dengan kisah heroik Mas Medok sang Pendekar Jari Sakti penumpas preman.
***
Berawal dari curhat Sekar, penjual cireng, pada mas Medok yang resah karena warung cirengnya nggak aman lagi. Sering diganggu oleh Jalu Cs, kawanan preman kampung setempat. Sekar memohon pada Medok agar melawan mereka dengan kekerasan. Tapi dengan ekspresi serius nan wagu Medok menolak dengan halus. Do'i cuman ngasih advice :
"Kalau kekerasan dibalas dengan kekerasan, apa bedanya kita dengan mereka. Kalau kita mengalahkan dengan kekerasan kemungkinan mereka berhenti karena takut. Bisa saja mereka mencari mangsa lain dengan modal kekerasan. Tapi kalau kita mengalahkan mereka dengan kelembutan, mereka berhenti karena sadar. Dan tidak ada pem-berhenti-an yang terindah selain karena kesadaran."
Fuiih..maknyussss.
[caption caption="Pendekar cireng adu panco buat sekar cireng"]
Hari pun berganti, Medok bertemu Jalu Cs. di warung cireng Sekar. Mereka sepakat adu panco. Bila Medok kalah, Jalu Cs. dapat setoran uang sepuluh kali lipat dari biasanya. Bila menang, Jalu Cs. harus membantu Sekar membuat cireng selama seminggu. Tapi mereka dapat persenan plus makan dari hasil penjualan cireng tersebut.
Tentu saja Sekar menolak jika harus memberi makan para preman dari hasil penjualan karena kondisi warung yang senin kemis. Medok yang ternyata cerdas itu, menganjurkan Sekar agar buka lapak via online. Dengan begitu pembelinya nggak cuman warga setempat tapi dari mana saja.
Setelah Medok berhasil mengalahkan Jalu dalam adu panco, maka sesuai perjanjian kawanan preman tadi harus membantu Sekar membuat cireng selama seminggu full tanggal merah dan hari besar tetap buka.
Sesuai dengan anjuran Medok, Sekar menawarkan cirengnya via online. Dan hasilnya sangat biutiful, daganganya dikenal seantero negeri. Tentu saja laris manis tanjung kimpul.
Seminggu berlalu, Jalu Cs. pun bebas dari hukuman. Tapi mereka malah kebingungan akan pergi kemana. Rupanya selama seminggu membantu Sekar, telah membuka pori-pori kesadaran mereka. Kerja halal, dapat persenan, dapat makan..terus buat apa jadi preman.
"Terimalah kami jadi pendekar cireng bang.. biar nggak mecing asal tidak jadi maling, biar tidak sangar asal kami jadi orang sadar..biarlah cireng jadi pemberhentian kami.." Kata anak buah Jalu pasrah.
***
Salut dengan ide videonya yang kreatif, inspiratif, komunikatif, sedikit naif tapi secara umum emejing! Subhanalloh.
Di jaman yang serba online ini, apa saja bisa liwat online. Salah satu lapak jual beli online yang kesohor dan dipercaya bebas penipuan 100 % adalah Bukalapak.
[caption caption="Pesen onta juga bisa di bukalapak"]
Dari baca berita, nonton pilem, transfer uang ke bank, jual beli, semua bisa via online. Bahkan mau beli onta saja enggak perlu ke arab, beli dari Bukalapak saja bisa.
Dari jualan baju, akik sampai sempak, Bukalapak selalu siap. Bahkan Bukalapak juga menyediakan cireng, mendoan, geplak dan semua makanan ringan khas daerah di Indonesia.
Itu bisa saja terjadi, karena Bukalapak menggandeng 500 lebih komunitas dan Usaha Kecil Menengah (UKM) pilihan di muka bumi.. eh Indonesia.
Mungkin juga ayam goreng bisa delivery order via Bukalapak. Ketika pengorder ditanya sama operator,
"Ayam gorengnya yang paha apa dada mas?"
"Pundak saja mbak, ini kebetulan lagi patah hati...butuh sandaran." towengwengwengnggggg...
Oke kembali ke soal video.
Video yang berdurasi 7 menit 27 detik itu cukup menarik, menghibur dan tentu saja komunikatif. Inti dari video ini adalah Bukalapak mengingatkan kita untuk menggunakan internet secara cerdas. Salah satunya adalah jual beli online.
Dan Bukalapak berbeda dengan para pemain e-commerce lain, situs jual beli daring ini mengandalkan komunitas dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melakukan penetrasi bisnisnya. Dengan menjadi pembeli di Bukalapak, kita telah ikut serta membantu menjalankan roda ekonomi rakyat. Bisa jadi pendekar jari sakti, menjadi pahlawan pelapak. Mantep to..zuuuk mari kita come on.
[embed width="506" height="285"]http://www.youtube.com/embed/6Ax-x9G883g[/embed]
Sekian terima gaji.Â
-Robbi Gandamana-
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H