[caption caption="ilustrasi oleh Robbi Gandamana"][/caption]
Ada satu hal yang wagu
kurisaukan sejak bertahun lalu
terpasang lensa kaca di mataku
yang terdiagnosis minus sepuluh
akhirnya tak bisa lepas dari ini muka
merusak imej sebagai pemuja Metallica
disangka penggemar beratnya New Pallapa
mata minus atau plus
bintit, belekan, strabismus
keratitis, katarak, buta warna
Presbiopi, glukoma, ablasi retina
neuritis optik , degenerasi makula
iridosiklitis akut, miopi, rabun senja
penyakit mata yang bisa bikin mati gaya
Quraish Shihab, Bung Hatta
Clark Kent, Jhon Lenon, Nobita
Minions, Harry Potter, Bety La Fea
Mario Teguh, Bill Gates, Ki Hajar Dewantara
Mahatma Gandhi, Ebiet G. Ade, Iwan Fals tua
Sri Mulyani, Gus Dur, Edogawa Conan, Uryu Ishida
para tokoh berkacamata yang membuatku phobia
greenhouse, lup
etalase, spion, mikroskop
toples jadul, cermin, teleskop
gelas, piring, botol, krepyak, jendela
aquarium, vas bunga, sepatu Cinderella
dan atau semua benda yang terbuat dari kaca
itu yang terlintas saat lihat orang berkacamata
betapa susahnya gan
tak bisa lagi hujan-hujanan
nggak bakal dipakai berenang
nggak mecing buat metal-metalan
jadi repot nonton film tiga dimensi
harus dicopot saat tidur apalagi mandi
gak bisa membedakan odol dan sikat gigi
betapa repotnya, oh dude
jadi pelanggan optik Bang Mahfud
makan kuah panas langsung berkabut
stress jika kacamata cuman satu ketlisut
cari lensa yang cocok seperti mencari jodoh
setelah dapat nggak sedikit yang mencemooh
modelnya nggak gaul, ndeso, elek, gombal amoh!
Tuhanku yang hebat
kumohon dengan sangat
jangan jadikan mataku empat
bisa membuatku jadi rocker lucu
dengan lensa kacamata model cupu
terlihat seolah-olah spesies kutu buku
padahal cuman pekerja kasar alias buruh
teringat kata simbah :
"manusia adalah khalifah
wakil Tuhan di bumi yang fana
bukan berarti jadi penggantiNya
hanya dipinjami sedikit sekali kuasa
yang ada di dirimu jadikan anak buah
dengan niat dan sugesti semua bisa kalah"
maka sejak saat itulah
kedua mataku kerap kuperintah
"woiiiiii mblo, kau jangan manja!"
berharap tanpa lensa sampai hari tua
setidaknya sampai umur tujuh puluh dua
tapi tentu tak semua manusia pasti mampu
rejeki para pengrajin kacamata bisa terbunuh
-Robbi Gandamana, 11032016-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H