Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Mengalahkan Ahok

25 Februari 2016   14:29 Diperbarui: 26 Februari 2016   09:39 1772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Intinya jangan kasih kesempatan pada orang China. Tanamkan di hati rakyat (pribumi) bahwa orang China adalah ancaman. Sehingga mereka jadi takut milih Ahok. Karena masih buanyak rakyat yang gampang diprovokasi dan ditakuti. Tinggal tuduh sesat, maka massa akan bergerak membunuh, membakar dan mengusir dari tanahnya sendiri.

Ceritakan juga soal kaum Yajuj Majuj yang cirinya bermata sipit (mirip orang China) yang akan muncul sebelum kiamat nanti. Kaum yang akan merusak dan mengotori bumi. Takuti rakyat bahwa Yajuj Majuj itu adalah bangsa China.

Well, begitulah caranya. Kalau ente tergolong manusia sadis dan tak punya nurani, pakai saja cara-cara busuk di atas. Tapi tolong jangan bilang siapa-siapa kalau saya yang kasih tahu caranya yaa..plisss.

Ulama Itu Bukan Nabi Apalagi Tuhan

Masih banyak orang yang menyembah ulama, menyembah agama. Dengan dalih atas nama agama, banyak umat yang begitu saja terseret memilih pemimpin sesuai pilihan ulamanya. Padahal ulama itu bukan nabi apalagi Tuhan.

Lahir sendiri matipun sendiri, lha kok hidup sekali tidak jadi diri sendiri. Saya sebagai muslim hanya mendengarkan ulama ketika mereka bicara fiqih atau ilmu agama yang lain. Tapi saat ulama mulai ngomong politik, saya akan tutup telinga rapat-rapat. Karena mereka tidak bicara politik tapi bicara pilihan.

Memang ilmu agama mencakup semua ilmu yang diajarkan di sekolah, termasuk politik. Jadi politik itu perlu juga. Tapi untuk kasus di Indonesia, nanti dulu. Karena syarat rukunnya tak terpenuhi sama sekali. Sistem demokrasi yang dipakai di sini jangan samakan dengan demokrasi yang ada di Barat sono. Tapi karena darurat, cuma itu yang bisa dipakai, yo wis monggo.

Sama kasusnya dengan riba', walaupun dilarang oleh agama tetap saja banyak muslim yang nabung di bank konvensional. lha wong memang darurat kok. Mau di bank syariah? sama saja, nggak jauh beda. Kata 'syariah' itu cuma strategi dagang doang.

 

-Robbi Gandamana-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun