Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Konyol Itu Indah

11 Februari 2016   15:45 Diperbarui: 12 Februari 2016   15:51 2320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Kalau kita mengenang masa kecil dulu, pasti banyak sekali kisah konyol yang pernah kita perbuat. Karena di masa itu kita masih polos, konyol, kisruh, sok tahu, gemblung, nggumunan dan kagetan.

Seperti saat kalang kabutnya saya karena bangun kesiangan. Mandi ekspres, ganti baju ngebut, sarapan Patas, sambar tas dan cabut ke sekolah. Sesampai di sekolah, teman seisi kelas memandang dengan tatapan aneh ke arah ceker saya. Ealaah, ternyata saya masih pakai sandal jepit! Apalagi sandalnya semi remuk, dekil, melebar dan tipis kayak tisu. Semprul!!

Cerita tadi adalah sebagian kisah dari banyak cerita konyol yang selalu bikin cengar cengir sendiri bila mengingatnya kembali. Dan bila kisah-kisah tersebut ditulis semua, bisa jadi berjilid-jilid buku, ente bakalan klenger bacanya Mblo. Maka, saya pilih kisah konyol yang menurut saya paling epic.

Oke langsung saja..wan tu tri prot! :

Sebut saja Prayit, cowok pemalu yang susah sekali berbahasa Indonesia. Logat Jawa-nya medok biangettt. Wong Jowo tulen, cah nggunung.

Suatu hari saat jam istirahat, Prayit tergesa-gesa ke sungai Brantas yang kebetulan tak jauh dari sekolah. Rupanya sejak pagi , Prayit menahan rasa mules yang luar biasa di perutnya. Do'i malu minta ijin ke toilet. Akibatnya do'i harus mengerahkan tenaga dalam untuk menahan dorongan dahsyat yang akan menerobos benteng pertahanan di lubang pantatnya.

Sesampai di sungai, Prayit langsung buka celana yang tanpa sempak itu. Baru sedetik buka celana, semua hajat beracun dari perutnya langsung keluar dengan kecepatan 80 Km/jam, mak bruoolll!!! Alhamdulillah...Subhanalloh, legalah perasaan Prayit terbebas dari rongrongan gerakan separatis gerombolan cabe rawit bersatu.

Saat akan mengenakan celana, ndilalah Prayit terpeleset jatuh terjengkang ke sungai, mak byurrr!! Prayit pun gelagepan, berenang ke tepi sambil tangan satunya memegang celana yang melorot sampai ke dengkul, yang membuat kemaluannya gondal gandul jadi tontonan ikan Cetul.

Rupanya batu yang dipijak Prayit berlumut, tentu saja licin Mblo. Mau nggak mau, akhirnya Prayit kembali ke sekolah dengan baju seragam basah kuyup. Sesampai di sekolah, Prayit berpapasan dengan seorang guru yang langsung terperangah melihat keadaannya.

"Lho Yit...kenapa baju dan celanamu basah?" tanya gurunya heran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun