Jangan salah, kita tidak bangga dengan masa lalu yang kelam itu. Tapi mending mantan bajingan daripada mantan orang baik. Yaa..walaupun level baiknya tidak seperti pemeran protagonis sinetron Indonesia. Minimal kita sudah meninggalkan kegillaan masa muda. Tidak lagi jadi budak alkohol apalagi ganja. No way!
***
Bongkeng yang sekarang sudah beranak pinak, dulu kerap memborong kaset band rock idolanya. Kebanyakan kaset second, yang dibeli di pasar rombeng. Tapi sekarang hobi itu tidak diamalkan lagi. Kebutuhan hidup anak istri telah membunuh hobinya. Sebagai buruh pabrik yang bergaji cepak, dia harus tahu diri.
"Dulu ngoleksi kaset band Metal, sekarang ngoleksi piring, sutil, mangkok, sendok, baskom..." sindirku pada Bongkeng yang cuman cengengesan mendengarnya.
"Sekarang donlot di internet saja boss, ngirit jaya, " timpal Gendhoel yang dulu pernah diakali tukang rombeng. Beli kaset yang bersampul band metal terkenal..eh ternyata saat diputar di rumah, isinya ludruk..! Swemprulll!
Oglo yang sedari tadi cuman jadi pendengar setia, ikut menimpali, "Nggak usah terlalu fanatik pada musik metal, se-metal apapun kamu, nanti pas resepsi pernikahan paling muternya New Pallapa...dangdut koplo!!!"
"Aku berlindung pada metal dari godaan dangdut koplo yang terkutuk..." sahut Gendhoel dengan wajah khusyu' seraya menengadahkan muka dan mengangkat kedua tangan, tentu saja cuman berkelakar.
Dan keceriaan terus berlanjut sampai jarum jam menunjuk ke angka dua. Terlalu asyik nggedabrus sampai lupa kalau malam sudah berganti pagi. Pertanda saatnya perpisahan. Kita pun sama-sama berpamitan. Sampai ketemu di reuni selanjutnya bro. Semoga reuni sejati ini terulang lagi...si yu tumoro.
Â
-Robbi Gandamana-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H