Falsafah 'Sex, drug and rock 'n' roll..!' nggak berlaku buat Rush. Makanya band ini payah dalam soal pesta usai konser. Ini sering terjadi saat awal mereka berkarir sebagai band pembuka. Waktu itu Rush jadi band pembuka KISS, band yang sangat populer dan glamour saat itu. Setelah konser, biasanya personel KISS membawa cewek-cewek groupies ke kamar hotel
Kalau ada yang penasaran dengan musiknya Rush, mulailah dengan album 'Moving Pictures'. Album yang komersil dengan lagu macam 'Tom Sawyer' , 'Red Barchetta' , 'Limelight', tapi tetep ada nomer-nomer njelimet macam 'YYZ', yang bikin mumet ndasmu. Album ini lumayan mendongkrak kembali kejayaan Rush saat awal berkarier dan berhasil menggaet fan-fan baru. Anak kemaren sore pun suka dengan album ini, mereka pun berbondong-bondong membeli albumnya kayak laron yang mendatangi lampu petromax.
Jangan nekat memulainya dengan album 'Hemisphere' atau 'Cares Of Steel', utekmu bakalan cenut-cenut, mendidih, pecah ndase..!. Jangankan kita, Rush sendiri sudah kapok nggak bikin album macam itu. Saat proses pembuatan album ini, mereka sangat memforsir tenaga dan waktu, siang jadi malam, malam jadi siang. Yang membuat mereka terasing dengan lingkungan, istrinya bahkan diri sendiri. "Cukup..! kami nggak bikin album kayak begini lagi..mumet mblo!" kata Neil Peart sang drummer.
wis ngono disik ae rek....
(sumber tulisan saya dapat dari mbah google, majalah, koran, album rekaman dan film "Rush : Beyond The Lighted Stage" dengan penambahan dan pengurangan seperlunya dari saya)
Â
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H