Mohon tunggu...
Robbie Zidna T
Robbie Zidna T Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah orang yang sedang mencari ridho Allah swt

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Beberapa Tantangan dan Solusi Generasi Z dalam Mempelajari Pendidikan Agama

10 Juli 2024   01:52 Diperbarui: 10 Juli 2024   01:53 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ketika Gen Z terpapar dengan tren global dan budaya populer, mereka kadang-kadang memiliki pemahaman agama yang sempit dan dangkal. Hal ini mungkin membuat mereka lebih mudah terpengaruh oleh ideologi radikal atau pemikiran yang menyimpang dari nilai-nilai Islam.  
Untuk memperbaiki pendidikan agama Islam pada Generasi Z, diperlukan tindakan inovatif dan kreatif. Berikut adalah beberapa solusi

  • Mengambil Teknologi
    Menggunakan teknologi digital seperti media sosial, aplikasi pembelajaran agama, dan platform pendidikan online dapat menjadi cara yang menarik untuk menjangkau dan membimbing Gen Z dalam mempelajari agama Islam khusunya pembelajaran tentang fikih. Dan untuk pembelajaran tentang membaca Al-Qur'an dan yang berkaitan dengan hati, diharapkan orang tua mampu mendidik anak-anaknya, jika tidak, bisa mendatangi rumah pak ustad terdekat secara lgsung agar lebih faham tentang al-qur'an dan bab hati.
  • Munculnya Individu Teladan yang Menginspirasi
    Dibutuhkan figur teladan ulama atau pemuka agama yang inspiratif dan mudah diakses oleh Generasi Z. Mereka harus menjadi pacuan model yang menunjukkan bagaimana mengamalkan Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang relevan dan kontekstual. Tidak hanya dengan cara otodidak tentang belajar agama, khususnya bab ibadah, karna besok saat di yaumul hisab akan ditanyakan tentang sanat ilmunya.
  • Inovasi dalam Pembelajaran
    Metode pendidikan agama Islam harus diubah dengan menggunakan pendekatan yang lebih interaktif, visual, dan aplikatif. Ini dapat dicapai melalui simulasi, proyek kreatif, permainan, dan diskusi kelompok. Sebagai contoh, anak generasi Z sedang mengkaji tentang wudhu, setelah kajian selesai, mereka diminta mempraktikkan wudhu didepan tepan-temannya, teman yang lain melihat dan mengoreksi bagaimana wudhu tersebut, apakah sesuai kajian kitab sebelumnya atau belum.
  • Pendekatan yang Khusus dan Realistis
    Untuk memberikan pendidikan agama Islam kepada Generasi Z, diperlukan pendekatan yang intim dan nyata, yang berarti memahami keinginan dan kebutuhan mereka serta mengaitkan ajaran Islam dengan kehidupan sehari-hari mereka.
  • Membangun Komunitas yang Baik
    Gen Z yang memiliki minat agama yang sama dapat membangun komunitas yang positif. Ini dapat menjadi wadah untuk saling menguatkan dan memperdalam pemahaman agama.

Kesimpulan

Pendidikan agama Islam bagi Generasi Z membutuhkan pendekatan yang kreatif dan inovatif untuk dapat menjangkau dan membimbing mereka dengan efektif. Dengan memahami problematika yang mereka hadapi dan menerapkan solusi-solusi yang tepat, diharapkan generasi Z dapat tumbuh menjadi pribadi muslim yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun