Mohon tunggu...
robbi cahyo maulana
robbi cahyo maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Indonesia defence university

Ngalah Ngaleh Ngabekti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perang Rusia-Ukraina terhadap Ketahanan Energi dan Pertahanan Negara

25 Agustus 2022   11:53 Diperbarui: 25 Agustus 2022   11:54 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang yang melibatkan Rusia dan Ukraina saat ini sudah memasuki hari ke 183, untuk saat ini peperangan yang terjadi masih berlangsung sangat sengit serta banyaknya objek vital yang diserang, terlebih kemarin salah satu pesawat cargo terbesar di dunia yani antonov an-225 sudah dihancurkan oleh pihak rusia, hal ini menyebabkan suatu kejutan yang kurang baik bagi dunia. 

Peperangan rusia dan ukraina diakibatkan ukraina ingin melanggar perjanjian untuk tidak bergabung denga NATO, pihak rusia merasa tidak terima sehingga melancarkan serangannya kepada ukraina 183 hari yang lalu. 

Saat ini juga ukraina sudah banyak menerima bantuan adri negara-negara baik eropa ataupun amerika serikat yang memberikan bantuan alutsista ataupun sumber daya untuk digunakan melawan pasukan militer rusia namun tidak memberikan dampak yang signifikan mengingat jumlah pasukan rusia yang sangat banyak serta sumber daya alam yang melimpah membuat rusia sangat kuat menghadapi konflik berkepanjangan ini.

Saat ini rusia juga mendeklarasikan jika ada pihak atau negara yang membantu ukraina, maka pasokan gas dan minyak bumi yang berasal dari rusia akan distop, hal ini dapat menimbulkan krisis energi di eropa. 

Terbaru adalah pasukan rusia berhasil menguasai pembangkit lisrik tenaga nuklir Zaporizhzhia sehingga dapat memutus jaringan aliran listrik untuk kota kyiv, saat ini presiden ukraina menyerukan pengawas nuklir perserikatan bangsa-bangsa untuk mengambil control permanen dari situasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia agar situasi dan kondisi energi khususnya listrik tetap dapat menerangi ukraina khususnya kota kyiv. 

Adapun dampak yang dapat ber efek terhadap Indonesia adalah pasokan gandum yang mulai terganggu, diketahui bahwa Indonesia masih mengandalkan impor gandung terbanyak dari ukraina. Selain berdampang secara langsung, efek dari konflik peperangan ini juga berdampak secara tidak langsung, antara lain harga minyak dunia yang melambung akibat konflik peperangan rusia ukraina tersebut. 

Diketahui banyak negara-negara yang tadinya berlangganan untuk membeli sumber daya alam seperti gas dan minyak bumi (Crude Oil), akhirnya mengembargo pasar minyak bumi dan gas dari rusia, sehingga permintaan ke pasar negara penghasil minyak bumi dan gas lainnya meningkat dan supply yang dapat diproduksi kurang untuk memenuhi demand dari banyaknya negara yang ingin membeli efek mengembargo pasar minyak bumi dan gas dari rusia. 

Sehingga mengakibatkan ketidakseimbangan pasar dan terjadi kenaikan harga minyak bumi dan gas global, imbas bagi Indonesia adalah naiknya harga bahan bakar minyak non-subsidi, sehingga dibutuhkan kebijakan yang sekiranya dapat meredam dari hasil konflik peperangan rusia ukraina ini

Dunn membuat gambaran dari Kriteria-kriteria evaluasi kebijakan yang meliputi 6 kriteria, sebagai berikut:

  • Efektifitas

Indikator efektifitas berkenaan dengan apakah suatu kebijakan mencapai hasil yang diharapkan atau mencapai tujuan dari diadakanna tindakan. Efektifitas yang secara dekat berhubungan denga rasionalitas teknis, selalu diukur dari unit produk atau layanan atau nilai keuangannya.

  • Efisiensi

Pada indikator ini bersinggungan dengan jumlah usaha yang diperlukan dalam mencapai efektifitas tertentu, efeisiensi merupakan sinonim dengan rasionalitas ekonomi merupakan hubungan antara efektifitas dan usaha yang pada umumnya dapat diukur dari ongkos moneter.

  • Kecukupan

Indikator kecukupan bersinggungan dengan seberapa jauh suatu ringkat efektifitas memuaskan kebutuhan, nilai atau kesempatan yang menumbuhkan adanya masalah. Kriteria kecukupan menekankan pada kuatnya hubungan antara alternatif kebijakan serta hasil yang diharapkan.

  • Pemerataan

Kriteria Pemerataan sangat erat hubungannya dengan rasionalitas legal dan social dan menunjuk pada distribusi akibat dan usaha antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat. kebijakan yang berorientasi pada pemerataan adalah kebijakan yang akibatnya misalnya unit pelayanan atau manfaat moneter atau bidang usaha secara adil didistribusikan. Kebijakan yang didesain untuk mendistribusikan pendapatan, kesempatan pendidikan atau pelayanan public terkadang direkomendasikan atas dasar kriteria kesamaan. Kriteria kesamaan erat kaitannya dengan konsepsi yang saling bersaing, yaitu keadilan atau kewajaran dan terhadap konflik etis sekitar dasar yang memadai untuk mendistribusikan risorsis dalam masyarakat.

  • Responsivitas

Kriteria responsivitas bersinggungan dengan seberapa jauh suatu kebijakan dapat memuaskan kebutuhan prefensi, atau nilai-nilai suatu kelompok masyarakat tertenru. Kriteria ini adalah penting karena analisis yang dapat memuaskan semua kriteria lainnya.

  • Ketepatan

Kriteria ketepatan secara dekat yang berhubungan dengan rasionalitas substansif, karena pertanyaan tentang ketepan kebijakan tidak berkenaan dengan satuan kriteria individu tetapi dua atau lebih kriteria secara bersama-sama ketepatan merujuk pada nilai atau harga dari tujuan-tujuan program dan kepada kuatnya asumsi yang melandasi tujuan tersebut.

Dengan demikian dapat dijabarkan bahwa kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah haruslah memenuhi enam kriteria yang telah disebutkan oleh Dunn, Pemerintah harus dapat mempertimbangkan kebijakan pembelian minyak bumi dan gas murah yang ditawarkan oleh rusia, saat ini kondisi pemerintah sangat dilemma karena kekurangan pasokan minyak, dan kondisi keuangan negara sudah memburuk namun dapat solusi yaitu membeli minyak mudah dari rusia namun akan berdampak juga terhadap politik luar negeri Indonesia terhadap negara-negara sekutu NATO sehingga pemerintah harus cermat dalam menghadapi kondisi seperti ini. 

Menurut saya kebijakan yang paling memenuhi enam kriteria diatas adalah tetap netral tidak memihak kepada pihak manapun sehingga politik luar negeri Indonesia tetap aman, sedangkan untuk memenuhi kebutuhan minyak bumi dan gas dalam negeri, bisa dengan kebijakan meningkatkan produktivitas dan kapasitas dari kilang yang kita miliki sehingga mengurangi ketergantungan dari minyak bumi dan gas dari negara asing. sehingga akan tercipta ketahanan energi nasional yang baik serta mewujudkan kemandirian energi karena mengurangi atau menghilangkan ketergantungan terhadap energi dari negara asing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun