Mohon tunggu...
Robbibatus Saaidah
Robbibatus Saaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

coba-coba

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Fenomena Kesehatan Mental Pada Remaja

10 Mei 2024   03:55 Diperbarui: 10 Mei 2024   04:04 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
beberapa remaja tengah bersantai di taman bermain bersama anak-anak. Melakukan kegiatan positif mencegah Kesehatan mental seperti stress dan depresi

Menurut Aulia (21) ada beberapa faktor yang dapat membuat ia mengalami ganguan mental, yaitu faktor lingkungan, keluarga, bahkan hubungan asmara. Dikutip dari jurnal "College Student Mental Health" yang diterbitkan oleh American Psychological Association (APA), beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental pada mahasiswa adalah beban akademik yang berat, manajemen waktu yang buruk, kurangnya dukungan sosial, dan masalah keuangan. Selain itu, penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat memicu rasa cemas dan depresi pada mahasiswa.

"kalo gua sih biasanya cari tau dulu nih hal apa yang bikin gua ngerasa down sampe gak mau makan. Terus kalo gua udah tau ya yang gua lakuin ya menghindari apa yang membuat down itu lah. karena kan hal tersebut akan berefek pada keberlangsungan hidup gua juga" ungkap Diky (21)

beberapa remaja tengah bersantai di taman bermain bersama anak-anak. Melakukan kegiatan positif mencegah Kesehatan mental seperti stress dan depresi
beberapa remaja tengah bersantai di taman bermain bersama anak-anak. Melakukan kegiatan positif mencegah Kesehatan mental seperti stress dan depresi

Dalam Artikel "Mental Health Strategies for College Students" yang diterbitkan dalam majalah "Monitor on Psychology" ada beberapa strategi yang dapat diterapkan oleh mahasiswa untuk menjaga kesehatan mental, seperti: meditasi, Olahraga dan aktivitas fisik teratur, manajemen waktu yang baik, membangun hubungan sosial yang positif, mencari bantuan profesional jika diperlukan.           

            Selain cara-cara pencegahan yang sudah diberikan di atas, ada beberapa hal lain yang harus diterapkan. Yaitu, membangun kesadaran Masyarakat untuk lebih memperhatikan tentang Kesehatan mental. Salah satu tantangan terbesar dalam mengatasi masalah kesehatan mental adalah stigma yang masih melekat di masyarakat. Badan Kesehatan Mental Amerika (NAMI) menemukan bahwa sekitar 60% orang dengan gangguan kesehatan mental tidak mencari bantuan profesional karena khawatir akan dikucilkan atau dianggap lemah. Selain Masyarakat, lebaga-lembaga atau instasi-instansi Pendidikan juga perlu memfasilitasi para peserta didik dalam penanganan Kesehatan mental tersebut.

Dalam buku "College Student Mental Health and Well-Being" yang ditulis oleh Daniel Eisenberg dan Sarah Ketchen Lipson, dijelaskan bahwa kampus dan lembaga pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam menyediakan layanan kesehatan mental yang memadai bagi mahasiswa. Ini dapat mencakup konseling individual, terapi kelompok, dan program-program pencegahan seperti pengelolaan stres dan keterampilan resiliensi.

Terlepas dari semua solusi dan strategi yang ada, dukungan sosial tetap menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan mental. Menjaga kesehatan mental adalah kunci untuk mencapai prestasi akademik yang baik dan kehidupan yang seimbang di masa depan. Mari kita jaga Kesehatan mental karna badan yang sehat berasal dari mental yang kuat.

-artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas Produksi Media Online, adapun anggota kelompok kami yaitu : Putri Nurullah, Robbibatus Saaidah, Silfia Siska, Tri Aji.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun