Pembelajaran di luar Kelas (Outdoor Studi)
Pembelajaran di luar kelas (outdoor study) adalah salah satu metode pembelajaran yang aktivitas belajarnya berlangsung di luar kelas/sekolah seperti; taman, perkampungan, kebun, Bengkel dan lain-lain dengan tujuan untuk melibatkan pengalaman langsung serta menantang semangat petualangan siswa agar lebih akrab terhadap lingkungan dan masyarakat, Untuk Mapel Sejarah siswa/i SMK Pertiwi melakukan pembelajaran luar kelasnya ke situs / tempat Bersejarah Seperti Situs Purbakala Cipari -- Cigugur -- Kuningan dan Gedung Perundingan Linggajati, Sedangkan untuk Mata Pelajaran Produktif (jurusan TSM), selain adanya kunjungan Industri Ke Perusahaan-Perusahan Besar, ada juga Pembelajaran luar kelasnya ke Dealer Resmi dengan tujuan mengenalkan siswa/i pada dunia industri.
Menurut Rustam dan Santoso (2015), pembelajaran di luar kelas adalah metode dimana guru mengajak peserta didik belajar di luar kelas untuk melihat peristiwa langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengakrabkan peserta didik dengan lingkungannya.
Tujuan dan Manfaat Pembelajaran di Luar Kelas
Menurut Vera (2012), tujuan pembelajaran di luar kelas adalah sebagai berikut:
- Membuat setiap individu memiliki kesempatan unik untuk mengembangkan kreativitas dan inisiatif personal.
- Menyediakan latar (setting) yang berarti bagi pembentukan sikap.
- Membantu mewujudkan potensi setiap individu agar jiwa, raga dan spiritnya dapat berkembang optimal.
- Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan secara langsung terhadap materi yang disampaikan.
- Memungkinkan siswa mengembangkan keterampilan dan ketertarikan terhadap kegiatan-kegiatan luar kelas.
- Memberikan kesempatan untuk belajar dari pengalaman langsung.
- Memanfaatkan sumber-sumber yang berasal dari lingkungan dan komunitas sekitar untuk pembelajaran.
Jenis-jenis aktivitas belajar di luar kelas dapat dilaksanakan dengan berbagai bentuk aktivitas yaitu :
1. Visual Activities yakni berupa membaca, menggambar objek, memperhatikan demonstrasi dan lain-lain.
2. Oral Activities, merupakan aktivitas berbicara misalnya : mengadakan wawancara, diskusi, bertanya , menyatakan dan lain-lain;
3. Listening Activities misalnya kegiatan membaca puisi, menyanyi, memainkan music dan lain-lain; dan yang
4. Writing Activities yaitu kegiatan menulis ; contoh : membuat laporan praktikum, membuat laporan deskripsi tentang kunjungan terhadap objek sejarah atau Dunia Industri.
Dimana ada beberapa hal yang penting dilakukan yaitu guru bertindak sebagai fasilitator sekaligus motivator, pembelajaran memungkinkan peserta didik belajar dalam kelompok, guru senantiasa memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan kemampuan dan gagasannya baik lisan maupun tulisan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H