Mohon tunggu...
robani37
robani37 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IAILM Tasikmalaya, Fakultas Dakwah, Prodi Ilmu Tasawuf

Seorang Penulis Akademisi, Tabah Sampai Akhir..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

LDTQN Mesir Mengadakan Kajian, Mengenal Suryalaya dan Pangersa Abah Anom r.a

19 Desember 2023   11:20 Diperbarui: 20 Desember 2023   03:49 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahad  17 Desember 2023 LDTQN KAIRO MESIR Mengadakan kajian online zoom meeting, waktu pukul 15:30 WIB. Dengan Topik mengenal Suryalaya dan pangersa Abah Anom r.a,  Narasumber : Ustadz Rojaya M.Ag ( Wakil Dekan Fakultas Dakwah IAILM Suryalaya)

MENGENAL SURYALAYA DAN PANGERSA ABAH ANOM

Tentunya pasti pernah terlintas dalam pikiran kita, apa itu Suryalaya? 

Kapan dan dimana dirikannya ? Oleh siapa didirikan ? Lalu siapakah sosok Pangersa Abah Anom? 

 Tak kenal? Maka Ta'aruf ‼️ Maka Lembaga Dakwah Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah (LDTQN) Mesir mempersembahkan sebuah seminar dengan tema: Mengenal Suryalaya dan Pangersa Abah Anom

Input sumber gambar pamflet kajian zoom ldtqn Kairo mesir
Input sumber gambar pamflet kajian zoom ldtqn Kairo mesir

 Kajian tersebut menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Suryalaya dirintis oleh Syekh Abdullah Mubarok ra (Abah Sepuh) atau Mama Ajengan Godebag pada 5 September 1905 atau / Rajab 1323 H dengan modal awal sebuah masjid yang terletak di Kampung Godebag Desa Tanjungkerta.

Suryalaya diambil dari istilah Sunda, yaitu Surya artinya matahari dan laya artinya tempat terbit. Jadi secara harfiah Suryalaya mengandung arti tempat matahari terbit.

Amaliah TQN Suryalaya:

Amalan harian: Dzikir Jahar dan khofi setiap bakda shalat fardhu 165 x dan lebih banyak lebih baik.

Amalan mingguan yaitu: Khotaman TQN (Manfaat ijabah dan makrifat)

Amalan Bulanan yaitu: Manakiban ( Tuan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani q.s)

Amalan Tahunan yaitu: shalat sunah nishfu syaban, shalat sunah rajab, shalat sunat lisyukur nikmat 17 Agustus. dll.

Amalan lainnya seperti riyadhah. 

Abah sepuh, Pendiri Suryalaya: Abah Sepuh dilahirkan pada 1836 M di Kampung Cicalung. Bojongbenteng. Kecamatan Tarikolot. Ibunya Bernama Emah. Ayahnya bernama Raden Nur Muhammad (Nurapraja atau Eyang Upas) termasuk mempunyai kedudukan sosial ekonomi terpandang karena mempunyai akhlak baik. memegang jabatan upas (petugas keamananan) di Tingkat kecamatan, memiliki tanah yang luas serta jumlah anggota famili yang banyak. Sejak masa anak, hobi Abah Sepuh ialah belajar. Belajar ngaji Al-Qur'an, shalat, dasar-dasar agama (ushuluddin dan fikih) dari orang tuanya sendiri. Juga belajar memasyarakat seperti gemar belajar bercocok tanam, bertani, belajar menjala ikan, belajar menyumpit burung. belajar menangkap binatang buruan.

Pada Usia baligh. Abah Sepuh dikirim orang tuanya untuk ngaji dan mesantren di Sukamiskin Bandung. terutama belajar ilmu fikih dan ilmu alat. Makin dewasa, la lebih tertarik belajar ilmu tasawuf dan tarekat. Tarekat Qodiriyah wan Naqsyabandiyah (TQN) Beliau tekuni dari Syekh Tholhah Cirebon dan Syekh Kholil Madura. Tahun 1905, saat usia Abah Sepuh 69 tahun di Kampung Godebag tersebut didirikan Pondok Pesantren Suryalaya

Tahun 1907, Syekh Tholhah berkenan hadir dan menyaksikan perkembangan berbagai kegiatan Pondok Pesantren Suryalaya. Dalam pandangan batinnya, Pesantren Suryalaya akan menjadi pusat pengembangan TQN yang Makmur di masa yang akan depan.

Tahun 1908, Abah Sepuh pada usia 72 tahun diiangkat sebagai mursyid TON oleh Syekh Tholhah di Trusmi Cirebon. Abah Sepuh dibantu oleh 9 orang wakil talqin dan meninggalkan wasiat untuk dijadikan pegangan dan jalinan kesatuan dan persatuan para murid atau Ikhwan. yaitu Tanbih.

Pada tahun 1956 di usia yang ke-120 tahun. Abah Sepuh berpulang ke rahmatullah, Kepemimpinan dan

 kemursyidannya dilimpahkan pada putranya yang kelima, yaitu KH Ahmad Shohibulwafa Tajul Arifin ra (Abah Anom).

Foto Abah Anom r.a
Foto Abah Anom r.a

Abah Anom r.a

Abah Anom r.a Syeikh Ahmad Shohibulwafa Tajul ʿArifin r.a dilahirkan pada 1 Januari 1915 di Suryalaya. Pada tahun 1930-1931 belajar fikih di Pesantren Cicariang Cianjur, Pada 1835-1937 belajar di Pesantren Cireungas, Cimelati, Sukabumi. Usia 23 tahun menikah dengan Ibu Hajjah Euis Siti Ru'yanah. Pada tahun 1939 bermukim selama 7 bulan di Mekkah.

Setelah menjalani masa yang cukup panjang Abah Anom sebagai Guru Mursyid Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah dengan segala keberhasilan yang dicapainya melalui perjuangan yang tidak ringan dipanggil Al Khaliq kembali ke Rahmatullah pada hari Senin tanggal 05 September 2011 pukul 11.55 dalam usia 96 tahun.

Hikmah Dzikir Jahar menurut Abah Anom r.a

1. Dzikir Jahar merupakan kalimat thoyyibah (ucapan yang baik) yang dapat tembus pada perilaku yang bagus dan terus tembus pada iktikad yang bagus

2. Alat untuk menggarap diri

3. Mengamalkan dzikir supaya hijrah maknawiya

4. Kunci untuk membuka bahagia dunia dan akhirat

5. Dzikir melahirkan keikhlasan

6. Menguatkan keimanan

7. Menghilangkan segala penyakit hati

8. Mengantarkan kita menjadi takwa

9. Dzikir Jahar jika dibaca dengan benar. Ikhlas dan rutin, maka akan dapat menyingkapkan rahasia, kegaiban dan dikaruniai ilmu laduni

Pandangan Teologi Sufistik Abah Anom r.a : 

1. Keseimbangan antara Dzikir dan Khidmah

Syekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul 'Arifin, Miftahus ShudurJuz II. dan Miftahus Shudur Juz I.

2. Keseimbangan dalam menyiapkan kehidupan dunia dan akhiratS. yekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul 'Arifin, Miftahus Shudur Juz I

3. Keseimbangan dalam mengagungkan perintah Allah dan menyayangi makhluk, Miftahus Shudur juz 2, hlm. 24.

4.Keseimbangan dalam menjalani ajaran syariat dan hakikat, Syekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul Arifin, Miftahus Shudur Juz I.

5. Keseimbangan ibadah lahir dan batin (niat lillahi ta'ala)

Syekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul Arifin,Miftahus Shudur Juz 1 

6. Keseimbangan ilmu dan Amal, Syekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul Arifin,Mifthus Shudur juz 1

7. Keseimbangan taat pada gama dan negara 

Syekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul 'Arifin, Miftahus Shudur Juz I., Dalam tanbih alinea ketiga dan keempat.

8. Keseimbangan antara mengupayakan kuantilntas dzikir dan kualitasnya

Syekh Ahmad Shohibulwafa. Tajul Arifin, Miftahus Shuudur.Juz 1. 13 dan juz II, hlm. 19

9. Keseimbangan antara dakwah kultural dan struktural

Syekh Ahmad Shohubulwafa. Tajul Arifin, Miftahus Shudur Juz II.

19/12/2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun