Diungkapkan, yang lain berikan mereka pendidikan yang menjawab kebutuhan mereka dan keunggulan mereka. Disana sejak lama terkenal dengan pariwisata budaya kelas dunia, turis-turis manca negara sudah pada kesana.
"Film tentang Korowai-Kombai dibuat sampai 60 judul, yang kurang adalah dukungan pemerintah. Dan ini bukan harus hotel bintang 5 dan bandara yang bagus untuk pesawat jet pribadi turun. Kenyataannya hanaya bandara di Danuwage, dan turis asing lebih suka masuk lewat Mabul dan berjalan kaki. Alasannya mereka ingin merasakan petualangan dan menikmati udara segar hutan tropis. Merasakan bagaimana mandi disungai yang jerih dan tidur di bevak, kalau mau hotel bintang lima ya, ke Bali atau Hawai saja,"sindirnya,
Jadi apa yang dibutuhkan di Korowai ? Kata dia, pelatihan bagi masyarakat lokal, pendidikan-pendidikan praktis, yang menunjang pariwisata, kursus bahasa Inggris untuk pariwisata. Perkaya ragam pangan disana, dengan bibit unggul -jeruk, nanas, kacang-kacangan adalah tumbuhan yang bisa tumbuh dengan baik disana. Dengan hasil pertanian yang baik bukan hanya meningkatkan ketahanan pangan mereka, tapi juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan jika turis-turis datang ke Korowai. "Saya kira kalau kita ada kemauan dan hati buat sama-sama membangun mereka, maka tak ada yang sulit,"harapnya.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H