Malam ini,
memakan rasa kantukku pelan-pelan. Â Sedangkan, aku memakan waktuku dengan menghisap cerutu bekas bibirmu. Sesekali kusesapi kopi hitam dalam cangkir mungil yang kau sajikan bersama bunga-bunga. Harum dan indah. Seperti namamu, yang kueja satu demi satu setiap waktu, sebelum pergi tidur. Demi hasrat yang disebut trisna.
Malam ini,
mengajakku bermain dengan menebak nasib. Sesaat kupejamkan mata. Bukan untuk tidur. Tapi untuk bermimpi melihatmu duduk manis didekatku. Dan kita bercengkrama, ditemani bulan dan bintang. Seperti dirimu, yang selalu menghiasi duniaku. Cahaya dalam jenggalaku.
Malam ini,
selalu membangkitkan emosi akan rasamu. Dan aku ingin selalu terjaga didalam dekapanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H