Temuan baru ini menunjukkan cara baru untuk mengungkap kebenaran tentang evolusi manusia. Selain itu, menimbulkan pertanyaan baru di benak; Pertanyaan seperti: Di mana orang-orang ini tinggal? Bagaimana mereka mengatasi bencana perubahan iklim? Apakah hambatan ini mempengaruhi kecepatan evolusi manusia? Pertanyaan-pertanyaan ini membutuhkan jawaban yang logis.
Namun, penemuan ini didasarkan pada pendekatan yang sepenuhnya baru dalam menganalisis genom modern, sehingga sulit untuk divalidasi.
Bagaimana para peneliti mencapai kesimpulan ini?
Untuk memahami bagaimana para peneliti berupaya menemukan kemungkinan 99% nenek moyang manusia punah 930.000 tahun yang lalu, mari kita lihat beberapa fakta genetik. Jika suatu populasi kecil dan tidak bersifat inbrida, maka akan terjadi keragaman genetik antar individunya dan serangkaian perbedaan akan terlihat pada populasi tersebut. Perbedaan-perbedaan ini dilacak ketika tes mengidentifikasi kemungkinan nenek moyang Anda.
Beberapa perbedaan genetik muncul baru-baru ini, sementara perbedaan lainnya sudah ada sebelum garis keturunan kita bahkan sebelum manusia modern ada. Perbedaan-perbedaan ini menjadi dasar penelitian baru yang menganalisis banyak genom manusia berdasarkan beberapa prinsip yang sudah mapan.
Yang pertama adalah, dengan jumlah genom yang cukup, keadaan nenek moyang kromosom dapat ditentukan. Misalnya, perubahan yang hanya terjadi pada sekelompok individu yang berkerabat dekat mungkin muncul dari nenek moyang mereka yang sama. Ini berarti keadaan leluhur kromosom tidak memiliki variasi.
Karena kita mengetahui laju mutasi baru pada manusia saat ini, kita dapat menggunakan perbedaan ini untuk membuat jam molekuler. Dengan kata lain, kita dapat mengambil jumlah mutasi antara keadaan saat ini dan keadaan nenek moyang, membandingkannya dengan laju mutasi, dan memperkirakan kapan keadaan nenek moyang terakhir kali ada dalam suatu populasi.
Punahnya 99% nenek moyang manusia
Banyaknya variasi suatu populasi berkaitan dengan besarnya populasi. Populasi yang lebih kecil cenderung melakukan perkawinan sedarah; Karena sulit untuk menghindari perkawinan dengan kerabat dan hal ini menyebabkan hilangnya keragaman genetik. Selain itu, jumlah kromosom dalam populasi kecil lebih sedikit, sehingga membatasi potensi keanekaragaman.
Hal sebaliknya juga terjadi; Karena populasi yang besar dapat mendukung keberagaman yang lebih besar. Dengan menggabungkan temuan-temuan ini, Anda mendapatkan gambaran umum tentang apa yang dilakukan para peneliti untuk mencapai kesimpulan ini.
Para peneliti memilih perubahan dalam genom modern dan menggunakannya untuk menentukan keberadaan berbagai negara leluhur dan kapan mereka mungkin ada. Dengan menentukan berapa banyak negara leluhur berbeda yang ada pada waktu tertentu, peneliti juga dapat memperkirakan ukuran populasi.