Kamu adalah Pilihanku
Waktu menunjukkan pukul 01.14 dini hari, aku sudah sampai. Kakiku melangkah keluar dari gerbong 5 kereta ekonomi menuju lobby Stasiun Pasar Senen yang ramai. Tubuhku lelah setelah perjalanan panjang 16 jam, mataku "naik-turun" menahan kantuk yang tak terelakan. Kulangkahkan kaki ke mushola untuk meng-istirahat-kan tubuhku sejenak, "Aku harus menahan lelah ini karena sejak awal aku sudah memutuskan untuk memilihnya", gumamku dalam hati. Iya, pagi itu aku memutuskan untuk memilih bertemu dengannya, meskipun tubuhku lelah. Dia putih, menawan, memberikan kenyamanan, tetapi dia bukan manusia, dia adalah KAI Commuter.
Aku lihat kembali waktu kedatangan kereta commuter dari Stasiun Pasar Senen menggunakan aplikasi KRL Access. Pada aplikasi ini, tertera kereta pertama akan datang pada pukul 05.16 WIB yang artinya aku harus menunggu 4 jam di Stasiun Pasar Senen dengan tubuh yang lelah. Keberadaan aplikasi tersebut juga lah yang membuat aku memilih menggunakan kereta commuter daripada menggunakan bus. Aku takut nantinya tidak ada bus di terminal yang akan mengantarkanku ke Cilegon. Aku mau yang pasti-pasti aja :).
Setelah makan sahur dan sholat subuh, aku bersiap mengemas barang bawaanku untuk menuju loket stasiun. Aku mengantri bersama penumpang lainnya dan ternyata aku baru mengetahui kalau aku harus membeli kartu multi trip (KMT) karena KAI Commuter tidak lagi menggunakan kartu sekali perjalanan. Aku membelinya karena jujur aku membutuhkannya dan memudahkanku untuk menggunakan transportasi umum di Jabodetabek. Aku hanya perlu menempelkan kartu ini -- yang sudah terisi saldo -- ke mesin, lalu aku bisa masuk ke dalam peron kereta. Selain itu, kartu multi trip (KMT) dari KAI Commuter tidak hanya dapat digunakan di stasiun, tetapi TransJakarta dan transportasi lainnya. Terkadang, KMT yang aku pakai tidak berfungsi dengan baik, tetapi di depan mesin sudah ada petugas yang siap siaga membantu kita dengan ramah.
Peron kereta Stasiun Pasar Senen sudah dipenuhi oleh penumpang sebelum kedatangan kereta. Aku sudah menantikan pertemuan ini sejak lama, aku langsung membuat video kedatangan kereta saat kereta tersebut tiba di stasiun. Aku unggah video tersebut di status WhatssApp karena bahagianya aku setelah sekian lama tidak bertemu. Aku ingat betul, terakhir kali aku menaiki kereta commuter ialah awal tahun 2021 yang artinya sudah 1 tahun lebih aku tidak menaiki kereta commuter. Sebuah rindu yang terbayarkan ~.Â
Pukul 05.16 WIB, kereta tiba di Stasiun Pasar Senen. "Tepat waktu", gumamku dengan bahagia. Tas ransel di punggung dan totebag di tangan dengan tubuh yang lelah, aku masuk ke dalam kereta commuter. Alhamdulillah, aku kebagian tempat duduk. Langsung kusandarkan tubuhku ke dinding kereta, tapi keributan mengangguku. Ternyata ada pencuri hp, tapi dengan sigap pencuri tersebut dibekukan dan diamankan oleh petugas KAI Commuter, lalu dibawa ke pos. Aku tidak tahu bagaimana kelanjutannya, tapi aku merasa itu suatu service yang baik dari petugas KAI Commuter untuk menjaga keamanan dan kenyamanan aku dan penumpang lainnya.
Kereta commuter berangkat dari Stasiun Pasar Senen dengan tujuan akhir Stasiun Kampungbandan, padahal tujuanku adalah Stasiun Tanahabang yang nantinya lanjut hingga Stasiun Rangkasbitung. Tiba di Stasiun Kampunbandan, aku bertanya kepada petugas di sekitarnya, "Kalau mau ke Tanahabang naik kereta yang mana, Pak?". Petugas itu dengan ramah menjawab. "Di sini aja, Mas, soalnya satu rangkaian kereta", jawabnya. Lagi-lagi, petugas KAI Commuter membuat diriku semakin nyaman dan jatuh cinta dengan kereta commuter.
Aku tiba di Stasiun Tanahabang. Aku harus mencari di mana kereta dengan tujuan akhir Stasiun Rangkasbitung akan datang. Aku menaiki tangga dan ternyata aku dapat dengan mudah menemukan informasinya karena di stasiun sudah tertera papan informasi yang memberitahu di peron berapa kereta dengan tujuan akhir Stasiun Rangkasbitung tiba. Selain itu, pada peron tempat menunggu, terdapat informasi jam kedatangan kereta sehingga aku yakin kita akan dengan mudah menggunakan kereta commuter. Aku juga memastikan ulang dengan bertanya kepada petugas yang ada dan mereka menjawab dengan ramah.
Stasiun Tanahabang akan menjadi stasiun kereta commuter terakhir yang aku gunakan hari ini. Aku masuk dengan terburu-buru dan ternyata aku masuk dan duduk di kereta wanita. Aku sangat malu, tapi petugas memberitahu aku tanpa marah dan tatapan yang sinis. Adanya kereta wanita menunjukkan tindakan preventif KAI Commuter untuk menjaga kenyamanan penumpang wanita. Setelah menempu perjalanan kurang lebih 2 jam, Aku tiba di Stasiun Rangkasbitung dan selesai juga cerita kali ini.
Perjalanan panjang nan melelahkan, tapi tidak akan terasa ketika kita menemukan kenyamanan. Kamu adalah Pilihanku. Terima kasih, KAI Commuter.